x

Program Homestay XVII, Cara Siswa SMA YPSA Belajar Hidup Sederhana di Desa

3 minutes reading
Tuesday, 14 Feb 2023 12:34 0 264 admin

BICARAINDONESIA-Simalungun : Siswa-siswi kelas XI SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) yang berjumlah 90 orang, mengikuti program Homestay XVII yang berlangsung pada 10-13 Februari 2023 di Desa Sukasari, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Ketua Harian YPSA Addaratul Hasanah, S.Pd, M.Sos didampingi Kepala SMA Shafiyyatul Amaliyyah saat melepas keberangkatan siswa-siswi berharap anak didiknya bisa mendapat pengalaman berharga selama mengikuti homestay dan tinggal dengan orang tua angkat di Simalungun nantinya.

“Belajarlah dari hidup kesederhanaan mereka di sana. Jagalah nama baik sekolah, tunjukkan kedisplinan kamu, jaga selalu ibadah dan tingkah laku anak-anak,” ungkapnya, Jumat (10/2/2023).

Menimpali hal itu, Kepala SMA Shafiyyatul Amaliyyah Dahliana, S.Pd menjelaskan, Homestay YPSA merupakan salah satu program kegiatan belajar SMA YPSA. Selama 4 hari siswa-siswi SMA YPSA tinggal di rumah-rumah penduduk disana.

Setiap rumah di isi 2 sampai 3 siswa. Siswa dapat melakukan pekerjaan orang tua asuh di desa tersebut seperti ke sawah, ke ladang, ke kolam, ke peternakan, atau apapun pekerjaan orang tua angkatnya dan siswa harus dapat membantu.

“Selama tinggal di rumah orang tua angkat, siswa-siswi yang berjumlah 90 siswa ini tetap disuguhi makanan dan minuman seperti biasa yang keluarga angkat makan dan minum. Siswa juga mengikuti kegiatan masyarakat di desa seperti ikut serta membantu pekerjaan orang tua asuh, membersihkan Masjid, olahraga bersama warga di desa, kegiatan desa lainnnya, mengunjungi kantor daerah setempat, mengunjungi Sekolah Dasar yang ada di desa tersebut. Dan banyak lagi kegiatan yang menunjang pengetahuan siswa,” terangnya.

Kata Dahliana, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengisi kecerdasan spiritual (SQ) siswa dengan mengkaitkan berbagai profesi/keahlian di masyarakat sebagai simbiosis yang saling menguntungkan, meng-upgrade pengetahuan terapan yang terdapat di masyarakat dengan mengalaminya secara langsung.

Di samping itu juga untuk melatih pola interaksi sosial siswa dengan berbagai lapisan masyarakat dengan prinsip adaptasi dan adopsi, melatih kemandirian siswa dalam mengatasi berbagai permasalahan.

“Juga melatih pola berpikir konseptual dalam menulis laporan akhir, melatih kreativitas siswa dalam mencari berbagai informasi di berbagai instansi/masyarakat, menjalankan silaturahmi dan kepedulian masyarakat terhadap sekolah/dunia pendidik. Pendidikan memegang peranan dalam kehidupan karena pendidikanlah yang merubah nasib bangsa ini”, imbuh Dahliana.

Diakhir kegiatan hari keempat, sambungnya, para siswa akan menyerahkan bantuan sajadah, buku, dan Al-Quran kepada Desa Sukosari yang diterima Plt. Kades Bukit Maraja Sukosari Kecamatan Gunung Malela kabupaten Simalungun, Pak Mesran.

Puncaknya, para siswa mendonasikan uang sebesar Rp60.0000.000 dari hasil sumbangan siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah yang akan digunakan untuk merenovasi Masjid dan Madrasah Huta 4 Desa Sukosari Simalungun.

“Sumbangsih sukarela dari siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah merupakan sumbangan sukarela dari setiap siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah sebagai wujud syukur dan amal jariyah mereka kelak nantinya. Dalam kesempatan yang menerima amanah bantuan ini tokoh masyarakat Bukit Maraja Sukosari Bapak Sugirin yang juga merupakan mantan kepala desa Sukosari selama 21 tahun,” tutup Dahliana.

Editor : Teuku/*

LAINNYA
x