Proyek Drainase di Medan Dipercepat, Banyak Pohon Tepi Jalan Dibabat
Salah satu pohon besar di Kecamatan Medan Denai yang dibabat akibat proyek drainase/foto : ist BICARAINDONESIA-Medan : Proyek drainase yang dikebut Pemko Medan sebagai salah satu langkah mengantisipasi banjir, ternyata berdampak buruk pada penghijauan. Karena faktanta banyak pohon yang selama ini tumbuh rimbun berbagai ruas jalan, dibabat habis dan ditumbangkan. Diantaranya adalah pohon di seputar Kecamatan Medan Denai.
Belakangan mencuat kabar bahwa semua itu terjadi karena ketidakprofesional kontraktor dalam mengerjakan proyek. Atas situasi tersebut, Walikota Medan Bobby Nasution pun diminta untuk bertindak tegas kepada rekanan proyek drainase tersebut.
“Kalau itu kita sepakat, kita dukung Bobby Nasution bertindak tegas kepada kontraktor drainase ini. Pohon pinggir jalan yang hilang inipun juga aset Pemko Medan yang mempunyai nilai,” ucap Tokoh Masyarakat Kecamatan Medan Denai, Arief Tampubolon di Jalan Pasar Merah, Medan, Jumat (23/12/2022).
Kader Partai Demokrat ini mendukung Walikota Medan Bobby Nasution memberikan sanksi tegas kepada rekanan proyek drainase yang bekerja asal asalan tersebut.
“Bobby Nasution bisa memberikan sanksi tegas kepada rekanan proyek drainase ini, baik itu sanksi administrasi dalam bentuk denda uang, maupun pemutusan perjanjian kontrak kerja,” ucapnya.
Sebagai walikota, kata Arief, Bobby Nasution harus juga bertanggungjawab dengan kondisi ruang terbuka hijau yang ada di pinggir jalan di Kecamatan Medan Denai, yaitu di Jalan Pasar Merah Ujung, Jalan Menteng VII, Jalan Panglima Denai, dan Jalan Denai, mulai simpang Mandala By Pass hingga batas kolong tol.
Jurnalis senior inipun berharap Walikota Medan Bobby Nasution bisa bertindak secara objektif dengan melihat langsung kondisi proyek drainase yang ada di lapangan.
“Kita persilahkan Bobby Nasution turun langsung ke lapangan. Bobby bisa melihat langsung kondisi proyek, banyak pohon pinggir jalan yang hilang akibat proyek drainase ini. Kalau Bobby hanya menerima laporan dari staf, pasti tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan,” pungkas Arief Tampubolon.
Penulis/Editor : Yudis
