BICARAINDONESIA-Jakarta: Kabar tentang warga Poco Leok yang diisukan menolak pembangunan Geothermal (PLTP Ulumbu) di wilayah adat mereka, Manggarai, Nusa Tenggara Timur kembali marak. Belakangan, kabar tersebut dipelintir dengan menyebutkan, bahwa pembangunan Geothermal sebagai pemicu genosida atau pembunuhan dan disamakan dengan situasi Palestina.
Sontak isu itu pun ditepis oleh Efrit dari Gedang Rebak yang berdomisili di DKI Jakarta. Kata dia, isu itu hanya hoaks atau kebohongan besar.
“Isu Genosida itu hoaks belaka! Kami warga diaspora asal poco leok yang berdomisili di jakarta melihat dan merasakan situasi di pocoleok tidak ada genosida atau pembunuhan. Kami tidak sepakat dengan situasi di poco leok disamakan situasi di palestina, saat ini situasi di poco leok dalam keadaan kondusif,” tegas frit di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Bahkan, dia menyebutkan, warga diaspora melihat situasi di poco leok saat ini hanya perbedahan pendapat terkait pembangunan geothermal di poco leok.
“Jadi, tidak benar adanya genosida atau pembunuhan di poco leok. jika ada kelompok yang menyebarkan berita terkait genosida di poco leok itu tidak benar,” tegasnya kembali.
Lanjutanya, warga diaspora poco leok yang berdomisili di Jakarta mendukung penuh program pembangunan geothermal di poco leok dengan alasan demi kemajuan bangsa dan daerah poco leok.
Di samping itu, dia juga jelaskan, akhir-akhir terdengar adanya statement, bahwa pembangunan Geohtermal di Poco Leok sama dengan genosida di Palestina dan dapat menyebabkan bahaya, serta menimbulkan dorongan masyarakat untuk mengambil sikap penolakan hingga bisa menimbulkan perasaan masyarakat untuk menghancurkan geothermal.
Maka dari itu, ia menilai, siapa yang menyatakan hal tersebut, perlu dipidana.
“Karena, tudingan tudingan itu tidak ada dasar yang kuat dan menimbulkan pemikiran yang liar dan juga sebagai fitnah yang memecah belah bangsa ini, terutama memcah belah warga Poco Leok,” bebernya.
Hal senada juga disampaikan Efridus dari Gendang Lungar. Dia menyebutkan, bahwa dirinya yang juga warga diaspora asal Poco Leok yang baru saja berdomisili di DKI Jakarta, bahwa isu pembangunan geothermal sebagai pemicu genosida itu tidak benar.
“Yang terjadi itu hanya sebatas perbedaan pendapat. Jadi tidak benar adanya pembunuhan atau Genosida di daerah kami itu. Itu hanya hoaks belaka,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan bahwasanya sebagai warga Poco Leok, dirinya sangat mendukung dengan adanya pembangunan Geothermal (PLTP Ulumbu) di wilayah adat mereka, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
“Kalau soal pembangunan Geothermal (PLTP Ulumbu) sangat mendukung 100 persen, karena pembangunan ini untuk kemajuan daerah Poco Leok,” beber Efridus.
Kemudian, ia berharap dengan adanya pro dan kontra soal pembangunang Geothermal (PLTP Ulumbu) ini, semoga tidak ada lagi orang-orang yang menyebarkan isu negatif yang memicu pecah belah warga Poco Leok.
“Karena sampai saat ini, tidak ada keributan di Poco Leok, dan pembangunan Geothermal (PLTP Ulumbu) sangat berdampak positif bagi warga poco leok,” pungkasnya.
Penulis: Aqg
Editor: Rz