BICARAINDONESIA-Jakarta : Keputusan kontroversial platform media sosial berklogo burung biru setelah dimiliki oleh Elon Musk bertambah. Sejumlah akun milik jurnalis ternama pada Kamis (15/12/2022) sore diblokir.
Beberapa akun jurnalis yang diblokir ialah akun Reporter New York Times Ryan Mac, The Washington Post Drew Harwell, Mashable Matt Binder dari Mashable. Kemudian, Reporter CNN Donie O’Sullivan dan jurnalis independen Aaron Rupar. Mereka diketahui sering kali mengkritik Elon Musk. Baik soal keputusan manajemen, maupun kebijakan lainnya, sejak Elon Musk mengambil alih Twitter pada Oktober lalu.
Sebenarnya, hal itu bukan pertama kalinya Twitter membungkam akun-akun yang kritis terdapat Elon Musk. Sebelumnya, jurnalis lepas Tony Webster pernah melaporkan akun miliknya dihapus tanpa ada peringatan.
“Akun Twitter saya telah ditangguhkan,” tulisnya dengan tangkapan layar dari akunnya yang ditangguhkan.
“Saya tidak menerima penjelasan,” imbuhnya.
Musk pun melarang pengembang perangkat lunak Jack Sweeney, membuat berbagai akun Twitter di bawah pengawasannya untuk melacak penerbangan jet pribadi dan pesawat selebriti.
Menurut Musk, setiap kejadian pengiriman data lokasi waktu nyata akan diperlakukan sebagai bentuk doxxing dan mengakibatkan penangguhan akun. Musk mencoba untuk menghubungkan proyek data pelacakan penerbangan Sweeney dengan insiden seseorang mengikuti mobil yang membawa putranya.
Tidak ada bukti yang terungkap bahwa individu tersebut dimotivasi oleh atau mengumpulkan informasi dari akun Sweeney. Namun, Musk mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadapnya.
Selain itu, Musk juga pernah menangguhkan akun Twitter milik pesaing, yaitu Mastodon. Langkah-langkah itu sangat kontras dengan sikap Musk yang kerap menggaungkan “kebebasan berbicara” dan “Transparansi adalah kunci kepercayaan”. Musk malah tidak menererapkannya sendiri.
Editor: Rizki Audina/*