BICARAINDONESIA-Madina : Banyak kalangan mengaku sangsi, pembangunan Bandar Udara Mandailing Natal yang berlokasi di Kecamatan Bukit Malintang, Kabuoaten Mandaiking Natal (Madina), Sumatera Utara tidak akan rampung akhir tahun 2023. Penilaian itu muncul mengingat masa pengerjaan yang hanya tersisa tak sampai 6 bulan lagi.
Namun , untuk memberi kepastian perkembangan (progress) pembangunan bandara itu, Agus selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bandar Udara Madina, mengaku tetap optimis pengerjaan proyek baik sisi darat dan udara akan rampung sesuai target Kementerian Perhubungan.
Menurut Agus, progress pembangunan Bandara Madina per hari ini, Senin (3/7/2023), sudah mencapai 38 %. Bahkan landasan pacu (runaway), saat ini sedang dalam pengerjaan hotmix (pengaspalan), yang dilakukan perusahaan pelaksana.
“Demikian juga fasilitas pendukung lainnya seperti terminal, saat ini sedang pengerjaan. Sejumlah bangunan bahkan sudah kelar dikerjakan hanya tinggal finishing saja. Kami optimis akhir tahun 2023 semua pengerjaan akan kelar,” ungkapnya, Senin (3/7/2023).
“Insyaah Allah mohon doanya, pembangunan Bandara Mandailingnatal bisa kami selesaikan tepat waktu sesuai target,” imbuh Agus.
Raharjo, dari PT.Modern-Bahana menjelaskan, sebagai KSO yang mengerjakan sisi udara pembangunan Bandar Udara juga mengaku optimis diakhir tahun pembangunan bandara akan selesai.
“Pasti optimis, kita tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang menargetkan akhir tahun 2023 pembangunan bandara ini selesai,” ucapnya.
Sementara itu, menanggapai perkembangan pembangunan bandara di wilayahnya, Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution mengatakan, ada sejumlah target utama yang ingin dicapai dengan dibangunnya bandara tersebutm
“Target dibangunnya bandara inikan diantaranyanmempersatukan NKRI dan tercipta konektivitas yang baik. Kemudian yang kedua adalah mendorong sektor pariwisata, karena turis pasti akan datang kesini dikarenakan banyak keindahan yang ada disini. Dan tentunya agar ada peningkatan kapasitas ekonomi dari Kabupaten ini,” ungkap Sukhairi kepada Bicaraindonesia Senin (3/7/2023).
Menurutnya, pembangunan bandara ini juga bersifat mendesak yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat khususnya untuk calon jamaah haji.
“Kebutuhan lapangan terbang sangat mendesak, contoh nya keberangkatan jamaah haji terpaksa harus naik bus menuju kota Medan. Kalau Bandara ini beroperasi 2024, tentu sudah bisa memudahkan perjalanan jamaah nantinya,” pungkasnya.
Penulis : Hanapi Lubis
Editor : Ty