x

Rekontruksi Pembunuhan Rianto Simbolon Diulang, Keluarga Korban Harap Dilakukan Sesuai Fakta

3 minutes reading
Wednesday, 2 Dec 2020 17:31 0 220 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Usai pertemuan 7 anak mendiang Rianto Simbolon dengan Wadirreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu, Senin, 30 November 2020 lalu, titik terang akhirnya mulai terlihat.

Sebagai tindak lanjut aja dugaan keganjilan dari rekonstruksi awaln pihak Polres Samosir dijadwalkan akan menggelar rekonstruksi ulang pada hari ini l, Kamis, 3 Desember 2020 di Des Sijambur Ronggur Ni Huta, Samosir.

Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Rianto Simbolon, Dwi Ngai Sinaga, SH, MH dan Bennri Pakpahan SH Rabu (2/12/2020).

“Jadi kita sudah mendapatkan undangan dari Polres Samosir akan dilakukan rekonstruksi di Desa Sijambur Ronggur Ni Huta,” ucap Dwi.

Dikatakan Direktur LBH IPK Sumut itu, dalam hal ini pihaknya mematuhi undangan tersebut. Hanya saja, pihaknya tetap akan melihat sejauh mana rekonstruksi yang dilakukan Polres Samosir.

“Rekonstruksi di tempat kejadian perkara ini akan kita lihat apakah rekonstruksi dari seluruh rangkaian awal fakta yang telah disampaikan Kapolres Samosir dari awal mengelar temu pers bersama rekan-rekan wartawan atau lanjutkan rekonstruksi yang dilakukan ditanggal 26 November,” ucapnya.

Dwi dengan tegas menyatakan bila rekonstruksi tersebut lanjutan dari rekonstruksi yang sebelumnya pihaknya akan mengajukan keberatan .

“Kita akan protes keras bila rekonstruksi ini lanjutan dari yang sebelumnya dilakukan Polres Samosir serta tegas kita menyatakan agar korps Adhyaksa Samosir menolak BAP yang telah dibuat. Dan bila rekonstruksi ini dilakukan dari awal kejadian, akan kita berikan apresiasi penuh,” ucap Dwi yang juga tim LBH PPTSB se-Dunia ini.

Dwi juga menyampaikan kepada masyarakat, bahwa kehadiran anak-anak mendiang Rianto Simbolon di Kota Medan, merupakan upaya memberikan sedikit rasa penghiburan kepada mereka.

“Jangan katakan kami melakukan eksploitasi justru kami ingin menghilangkan rasa trauma.Dan disini kami tegas mempertanyakan mana kehadiran pemerintah.Karena perlu dipahami secara bersama pemerintah daerah sudah dari sejak awal menjanjikan untuk pendidikan , tapi hingga kini tidak terealisasi,” kata Dwi.

Dwi juga mengingatkan, kehadiran Komnas PA , Arist Merdeka Sirait beserta perwakilan pemerintah serta menitipkan pesan agar bisa mengobati rasa trauma anak.

“Saat itu sudah diminta menghadirkan tim psikolog .Dan kehadiran beliau turut serta didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemkab Samosir sebagai bagian perpanjangan tangan pemerintah, tapi apa yang terjadi hingga detik ini semua hanya bisa bicara, tanpa perbuatan,” tegasnya.

Sedangkan Wadirreskrimum Polda Sumut , AKBP Faisal Napitupulu menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke Samosir untuk melihat proses perjalan kasus tersebut.

Laporkan Polres Samosir ke Propam Polda Sumut

Sekadar mengingatkan, bahwa 7 anak Rianto Simbolon datang ke Medan untuk mencari keadilan.

Bahkan, Dwi Ngai Sinaga dan timnya melaporkan pihak Polres Samosir ke Propam Polda Sumut karena didalam perjalanan rekonstruksi kasus tersebut tidak sesuai dengan apa yang telah disampaikan Kapolres Samosir, AKBP M Saleh.

Sekadar mengingatkan saat di Polda Sumut, Dwi bercerita kedatangan ke Polda Sumut untuk melaporkan kejanggalan yang terjadi dalam rekonstruksi pembunuhan Rianto Simbolon yang digelar di Mapolres Samosir.

Adapun tersangka pembunuh Rianto Simbolon , yakni Bilhot Simbolon (27), Tahan Simbolon (42), Parlin Sinurat (42), Justianus Simbolon (60) dan Pahala Simbolon (24). Sedangkan 1 orang lagi sedang diburu dan berstatus DPO.

Dan, pada rekonstruksi itu, kata Direktur LBH IPK Sumut tersebut polisi tidak ada memunculkan alat bukti batu bata dan 4 pisau serta siapa pemeran yang menggunakan barang bukti tersebut. Alat bukti serta peran beberapa tersangka, menurut Dwi Sinaga, kini kabur.

Lalu perbedaan hasil hasil visum sebelumnya yang dinyatakan 11 tusukan, kini malah berkurang 4-5 tusukan saja yang dipaparkan polisi.

“Alat bukti batu bata itu tidak ada perannya, empat pisau itu pun tidak ada perannya. Masa penyidik mengatakan itu versi Pahala,” ujar Dwi saat itu.

Editor : Yudis

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x