BICARAINDONESIA-Taput : Bergabungnya putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), disambut meriah dan membawa angin segar bagi partai tersebut. Bahkan Ketua DPD PSI Tapanuli Utara (Taput), Roni Prima Panggabean, secara khusus mengucapkan selamat datang di rumah Aspirasi kepada Kaesang.
Hal tersebut disampaikan Roni ketika dimintai tanggapannya perihal bergabungnya putra Presiden RI, Joko Widodo di PSI.
“Selamat datang di rumah ‘Solidaritas’ untuk Putra Jokowi Bro Kaesang Pangarep,” ujar Roni, Senin, (25/9/2023).
Lebih lanjut dijelaskan Roni, bergabungnya suami Erina Gundono itu menjadi kader PSI adalah sah dan sesuai dengan amanat konstitusi.
“Hal ini merupakan wujud kedewasaan nyata dari demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas putra asli Kabupaten Taput, Provinsi Sumatera Utara ini.
Tentunya, kata Roni, ini akan menginspirasi generasi milenial–generasi Z untuk hadir di tengah-tengah publik.
“Apakah ini terlalu muda atau terlalu cepat ? Tentu tidak,” kata Ketua Bidang Advokasi & Litigasi Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Kota Depok ini.
Selain itu, Roni mengungkapkan di masa lalu, tokoh bangsa Indonesia berasal dari orang-orang muda.
Misalnya, sebut Roni, Bung Tomo yang saat itu di usianya ke 17 tahun sudah terjun di dunia politik sebagai sekretaris Partai Indonesia Raya dan menjadi anggota Gerakan Kepanduan Bangsa Indonesia.
“Kedua, Bung Karno, sebelum akhirnya menjadi Presiden RI ke 1, di usianya ke 26 tahun ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) bahkan dijuluki sebagai sang orator ulung dengan pidatonya yang selalu membakar semangat juang,” ungkap Bakal Calon Legislatif (bacaleg) DPRD Taput dari daerah pemilihan (dapil) 2 meliputi kecamatan Sipoholon, Parmonangan dan Pagaran.
Ketiga, masih dikatakan Roni, tokoh politik muda di zamannya adalah Ki Hajar Dewantara.
“Sebagai salah satu pahlawan nasional yang menginspirasi mendirikan partai politik pertama di Indonesia pada 25 Desember 1912 yang dikenal sebagai Indische Partij Bersama Douwes Dekker dan dr Cipto Mangunkusumo,” kata Advokat kondang yang kerap membela kepentingan orang banyak ini.
Dari kaum perempuan, imbuh Roni, kita mengenal Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, keduanya pelopor emansipasi wanita melalui pendidikan dan mereka adalah tokoh pemimpin muda di zamannya yang mampu membawa perubahan bangsa Indonesia.
“Kehadiran Bro Kaesang tentunya juga bukan suatu yang baru di perpolitikan Indonesia saat ini. Tentunya sudah banyak kita lihat tokoh pemimpin muda yang berhasil di beberapa daerah. Lantas bagaimana dengan Sang Ayah yang menjadi kader PDI-Perjuangan sementara anaknya menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia,” imbuh Roni.
Berkaitan dengan hal itu, Roni Prima Panggabean menyebutkan bahwa hal itu dinamakan ‘Estetika Demokrasi’.
“Kebebasan memilih dan dipilih adalah hak setiap warga negara yang telah sesuai dan dijamin oleh hukum berdasarkan UUD 1945 Pasal 28D yakni ; Hak warga negara untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
Pasal 28 E ayat (2) ; Hak katas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Pasal 28 E ayat (3) ; Ha katas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat,” sebutnya.
Kemudian, Roni menegaskan, UUD 1945 pada pasal yang ke-28 berbunyi ‘Bahwa Hak Asasi Manusia dijamin oleh Negara’.
“Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh masyarkat Taput agar lebih berani, lebih kritis. Jangan hanya menjadi penonton menyaksikan keterpurukan Bona Pasogit (Kampung Halaman). Kehadiran Putra Bungsu Presiden RI, Kaesang Pangarep menjadi Kader Partai No.15 adalah terobosan melawan arus politik dan memberi warna politik baru di Pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.
Kemudian, kata Roni, PSI menjadi pelopor gerakan untuk melawan Politik Uang pada Pemilu 2024 mendatang.
“Tapanuli Utara dapat berubah diawali dengan melawan politik uang di Pesta demokrasi. Bersama Partai Solidaritas Indonesia, semoga akan lahir Kaesang- kaesang berikutnya di Tapanuli Utara,” pungkasnya.
Editor : Ty/*