BICARAINDONESIA-Jakarta : Anies Baswedan merespons terkait isu Luhut Binsar Pandjaitan yang meng-endorse cawapres sebagai pendampingnya. Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) itu mengatakan hal tersebut saat bertemu Ketum Partai NasDem Surya Paloh.
“Belum tahu malah (usulan nama cawapres dari Luhut),” jawab Anies di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023).
Ketika ditanya, jika ada usulan nama cawapres di luar Koalisi Perubahan dan nonpartai, Anies mengatakan, tim kecil atau tim 8 yang berisi petinggi NasDem, Partai Demokrat, dan PKS akan membahasnya.
“Pokoknya tim 8 yang membahas. Mereka sedang membahas nama-nama itu,” katanya.
Luhut sebelumnya menggelar pertemuan tertutup dengan Surya Paloh. Partai NasDem menyebut, Luhut meng-endorse cawapres untuk bakal calon presiden Anies Baswedan.
“Tentang nama betul, ada diskusi sebagainya, tetapi sekali lagi tidak etis (disebutkan). Betul, Pak Luhut juga meng-endorse, katakanlah kalau bahasa kalian kan meng-endorse ini itu dan sebagainya dan itu menjadi diskusi yang luar biasa,” kata Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto, Jumat (5/5).
Sugeng mengingatkan, agar pemerintah untuk tidak endorse-meng-endorse nama. Dia menilai, pilpres tidak terlihat berimbang, jika pemerintah atau presiden terkesan berpihak ke satu tokoh.
“Tadi saling mengingatkan mohon maaf kalau kayak gini. Ada sebuah situasi yang menjadi tidak berimbang dalam image bahwa misalnya pemerintah atau presiden yang berpihak kepada calon tertentu itu seyogyanya dihapuskan,” katanya.
Lebih lanjut, Sugeng mengatakan, sejatinya, partainya sudah memegang 5 nama yang mengerucut untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan. Nantinya, kata Sugeng, lima nama itu akan diserahkan ke Anies.
“Tadi sempat menyebut Pak Luhut, ah, itu kami sudah mengerucut menjadi 5 nama memang. Ditanya siapa saja, itu tim yang menggodok dan kita sepakat akan diserahkan ke calon presiden,” kata Sugeng.
Editor: Rizki Audina/*