x

Ribuan Massa di Pulau Rempang Batam Bentrok dengan Aparat, Sejumlah Warga Terluka

2 minutes reading
Thursday, 7 Sep 2023 12:08 0 550 Iki

BICARAINDONESIA-Batam : Protes terhadap tindakan BP Batam dan Walikota Batam, ribuan massa bentrok dengan aparat di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9/2023).

Hal itu terjadi setelah aparat gabungan TNI, Polri, dan BP Batam memaksa masuk ke pulau tersebut pada pukul 10.00 WIB pagi. Ribuan warga telah menunggu di Jembatan 4, Pulau Rempang, Batam.

“Aparat memaksa masuk untuk melakukan pemasangan patok tata bata di Pulau Rempang,” kata Bobi salah seorang warga Rempang.

Bobi mengatakan, warga sampai saat ini masih menolak aktivitas apa pun dari tim gabungan, selama tidak adanya jaminan kampung mereka terjaga dari penggusuran. “Tim gabungan memaksa masuk, ini bentrok sudah terjadi, lima orang warga sudah dibawa ke polres,” lanjutnya.

Bahkan, beberapa warga juga ditangkap aparat gabungan dan dimasukan ke dalam mobil. Kondisi sampai saat ini masih terjadi bentrok antarwarga.

Manajer Kampanye Pesisir dan Laut WALHI Nasional Parid Ridwanuddin meminta Polda Kepri menarik pasukan dari kampung warga Rempang.

“Untuk melawan masyarakat, pemaksaan pematokan dan pengukuran tanah di Pulau Rempang, 1000 personil kepolisian menggunakan gas air mata. Kemudian, enam warga telah ditangkap oleh polisi, sejumlah warga mengalami luka-luka. Hal ini menunjukkan ironi besar, karena uang yang didapat dari pajak rakyat digunakan untuk melawan dan melumpuhkan rakyat yang memperjuangkan hidupnya,” kata Parid.

Parid menyatakan, masyarakat Pulau Rempang adalah pemilik pulau itu. Menurutnya, jika Walikota Batam tidak bisa melindungi, maka telah gagal menjalankan mandat untuk melayani dan melindungi rakyat.

“WALHI sedang berkomunikasi dengan Komnas HAM untuk memastikan perlindungan HAM masyarakat Pulau Rempang,” tandasnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x