BICARAINDONESIA-Batangkuis : RS Mitra Medika yang berlokasi di Jalan Medan-Batangkuis, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan, Kabpaten Deliserdang, Sumatera Utara kembali berulah.
Belum lagi selesai masalah penanganan jenazah seorang warga Batangkuis, terduga Covid-19 pasien RS Mitra Medika yang terindikasi melanggar standar protokol kesehatan Covid-19, pada saat pemakaman pada pekan lalu persisnya 25 Maret 2021, rumah sakit tersebut kembali buat masalah.
Alhasil, profesionalisme rumah sakit itu pun dipertanyakan. Kali ini menyangkut kesalahan Prosedur penanganan jenasah lasien terduga akibat virus corona, ketika tim medis setempat Covid-19 dari RS.Mitra Medika tersebut Jauh salah membuat identitas di peti jenazah.
Akibatnya, prosesi pemakaman jenazah yang dilakukan di Pasar XII, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan itu memicu kericuhan, menyusul aksi protes keluarga pasien yang meninggal dunia itu.
Hasil informasi yang dihimpun di lapangan, terjadinya peristiwa itu berawal saat seorang pasien RS Mitra Medika berinisia S, warga Desa Bandar Khalippa, meninggal dunia setelah dinyatakan akibat covid-19 pada Jum’at dinihari (2/4/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.
Namun suasana berkabung itu mendadak berubah tegang setelah pihak keluarga korban memprotes label nama di peti jenazah tidak sesuai dengan nama pria 62 tahun itu. Protes pun terjadi. Keluarga tak terima. Kericuhan pun pecah hingga prosesi pemakaman terhambat.
Rianda Pratama, tim medis dari RS Mitra Medika yang dikonfirmasi di pokasi pemakaman mengatakan, pihaknya hanya ditugaskan untuk melakukan pemakaman dan tidak mengetahui apa-apa soal kesalahan.
“Saya hanya menangani pemakaman, Kami tim pemulasaran, saya hanya operan kerja disini, kalau keluarga mau komplain langsung aja kerumah sakit kami, ini kesalahaan dari tim mereka,” kilah Rianda.
Rianda juga mengatakan, bahwa tim yang salah membuat identitas jenazah telah diberhentikan.
“Yang buat identitas jenazah salah, telah dikeluarkan dari rumah sakit, jadi ini human error bang, dan ini baru terjadi di RS.Mitra Medika,” sebutnya.
Pihak keluarga korba pun mengakui, bahwa aksi protes yang mereka lakukan karena kesalahan fatal pihak rumah sakit terkait pencantuman identitas hingga berujung pada salahnya hasil dr diagnosa penyebab kematian.
“Orang (rumah sakit-red) itu kurang teliti, dan kami merasa dirugikan. Dampak sosial yang kami terima dari masyarakat ini gimana. Masa dengan kata maaf saja (selesai) tanpa pembuktian (Covid-19) saja mereka,” kata pihak keluarga.
Istri almarhum pun mengakui ketidakpuasannya atas kesalahan pihak rumah sakit yang dinilainya sangat fatal.
“Saya keberatan atas nama identitas suami, makanya sebelum dimakamkan Saya minta peti dibuka, karena namanya dipeti tidak sesuai dengan nama suami saya,” ucap sang istri kesal.
Menurutnya, tim medis RS Mitra Medika awalnya dinyatakan sesak nafas dan paru-paru kotor, tidak dibilang Covid-19. “Tapi kok begitu meninggal diberikan surat covid-19, sementara waktu di RS tidak ada pemberitahuan,” ujarnya lagi.
Sementara di lokasi pemakaman terlihat prosesi pemakaman mendapat pengawalan ketat pihak Polsel Percut Seituan.
Penulis : Feri
Editor : Yudis
No Comments