x

Rudal Rusia Sikat Mall di Ukraina, Ternyata Gudang Senjata Amerika

2 minutes reading
Wednesday, 29 Jun 2022 11:42 0 218 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengungkap alasan unit Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) menembak pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Oblast (Provinsi) Poltava, Ukraina. Mall itu diketahui hancur lebur usai dihantam rudal termonuklir Raduga Kh-22 militer Rusia tersebut pada Senin (27/6/2022) sore waktu setempat.

Dalam serangan itu, dikabarkan terdapat 16 warga sipil tewas. Sementara, 59 warga sipil lainnya mengalami luka-luka. 

Pasca serangan tersebut, Rusia sontak mendapat gelombang kecaman dari berbagai pihak. Pasukan Negeri Beruang Merah dianggap telah melakukan kejahatan perang, lantaran menghabisi nyawa warga sipil Ukraina.

Kendati demikian, Rusia ternyata memiliki alasan kuat mengapa melancarkan serangan ke fasilitas publik di Kremenchuk. Konashenkov yang menjabat sebagai juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, membeberkan faktanya.

Mall di Kremenchuk itu diyakini Rusia sebagai gudang penyimpanan senjata kiriman Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Uni Eropa, yang tergabung dalam Pakta Atlantik Utara (NATO). 

Konashenkov menegaskan, aksi militer Rusia telah berhasil menghancurkan banyak unit senjata kiriman Barat.

“Serangan itu memusnahkan senjata dan amunisi Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang dimaksudkan akan dikirim ke kelompok tempur Ukraina di Donbas,” kata Konashenkov, dikutip dari VIVA.

“Ledakan amunisi yang disimpan menyebabkan kebakaran di sebuah pusat perbelanjaaan,” sambungnya. 

Pernyataan Konashenkov diperkuat oleh Deputi Pertama Perwakilan Rusia untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Dmitry Polyansky.  Polyansky menyebut, Ukraina dengan sengaja meletakkan senjata-senjata kiriman Amerika dan negara Uni Eropa di tengah pemukiman sipil.

Tindakan itu membuktikan bahwa Ukraina yang didukung Amerika dan negara-negara Uni Eropa telah menjadikan warga sipil sebagai perisai hidup, yang merupakan kejahatan perang sesungguhnya. Polyansky juga memastikan, Rusia sama sekali tak peduli dengan semua tuduhan yang muncul dari Amerika dan negara-negara Eropa. Sebab faktanya, Rusia tidak pernah menjadikan warga sipil dan fasilitas non-militer sebagai sasaran serangan.

“Rezim Kiev dengan sengaja menyimpan senjata di area pusat kota Ukraina, di sebelah pemukiman penduduk. Mereka membahayakan nyawa warga sipil dan mengubah orang menjadi tameng hidup,” ujar Polyansy.

“Tidak peduli seberapa keras Anda mencoba untuk membuktikan sebaliknya. Kami tidak dan tidak menargetkan fasilitas sipil dan non-militer,” sambung dia.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x