BICARAINDONESIA-Ponorogo : Setelah berhasil menyalurkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke 936 warga di Ponorogo, 1.113 warga di Pacitan dan Trenggalek sebanyak 133 warga, kegiatan serupa terus berlanjut.
Sasaran berikutnya adalah 2.182 keluarga kurang mampu di tiga kabupaten di Jawa Timur yakni Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek yang kini akhirnya bisa menikmati listrik PLN.
BPBL sendiri merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN sampai dengan pengisian token listrik perdana. Penerima BPBL terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Program yang memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini pun langsung disambut sukacita penerima manfaat, salah satunya Purnomo (43). Karena alasan ekonomi, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini mengaku sudah sepuluh tahun menikmati listrik dengan menyalur listrik ke tetangga.
“Alhamdulillah, terima kasih sekali dengan program bantuan pasang listrik gratis ini, saya semakin nyaman dalam memperoleh listrik. Tidak lagi bergantung kepada tetangga. Tentunya saya sangat bersyukur mendapat perhatian dari pemerintah dan PLN,” kata Purnomo.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengapresiasi program BPBL yang dihadirkan Negara bagi masyarakat tidak mampu dapat tersambung listrik. Sugiri memastikan dukungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menyukseskan program tersebut di wilayah Ponorogo.
“Terima kasih atas atensi yang diberikan kepada masyarakat Ponorogo, sebanyak 936 warga tidak mampu mendapat bantuan pasang baru listrik gratis. Selanjutnya, saya siap mendukung dan memfasilitasi program BPBL ini berjalan tanpa hambatan dengan target 1.708 penerima manfaat di Ponorogo tahun 2023,” ucap Sugiri.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hafidh Nazif mengatakan, program BPBL merupakan upaya mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. Bantuan ini kata Hafidh, sejalan dengan komitmen PLN mendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi (RE).
Sejak tahun 2022 program BPBL menyasar 80.000 rumah tangga tidak mampu yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia dan 18.022 di antaranya berada di Jawa Timur.
“Pada tahun 2023 direncanakan penerima BPBL di seluruh Indonesia mencapai 125.000 penerima. Jumlah ini meningkat dari capaian 80.183 dari target 80.000 pada tahun 2022,” katanya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan komitmen PLN untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik. Untuk itu, PLN siap menyukseskan program BPBL sebagai dukungan nyata Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024.
“PLN memastikan target Pemerintah melakukan penyambungan listrik gratis melalui program BPBL ini sesuai rencana. Kami akan bergerak cepat untuk mencapai target tersebut dan terus memberikan pelayanan listrik terbaik kepada masyarakat,” pungkas Darmawan.
Editor : Ty/*