BICARAINDONESIA-Jakarta : Sedan listrik pertama Wuling dirilis di China dengan nama Starlight (Xingguang dalam bahasa China). Ada dua versi yang diluncurkan yakni Plug in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) dan Battery Electric Vehicles (BEV).
Wuling Starlight meluncur ke pasar untuk meramaikan sedan listrik. Ini merupakan mobil berkapasitas 5-seater dengan wheelbase 2.800 mm. Secara ukuran Wuling Starlight punya panjang 4.835 mm, lebar 1.860 mm, dan tinggi 1.515 mm.
Untuk performa Wuling Starlight versi BEV dibekali motor 75 kW dari ESC10 dan Qianyi Tech. Di atas kertas Wuling Starlight bisa mencapai kecepatan 150 km/jam. Sedangkan Wuling Starlight versi PHEV akan dibekali baterai LFP dari Zenergy dan Huating Power. Kapasitasnya juga belum terungkap.
Versi PHEV hadir dengan mesin bensin 1,5 liter bensin buatan Liuzhou Saike Tech dan motor listrik 100 kW produksi Inboer Electric. Baterai PHEV trim terendah akan berkekuatan 9,5 kWh yang memiliki untuk jangkauan 70 km, -berdasarkan pengetesan CLTC. Sedangkan PHEV level trim teratas akan memiliki paket 20,5 kWh yang cocok untuk jangkauan 150 km saat menggunakan mode EV saja.
Secara bobot Wuling Starlight memilik berat kotor 1.600 kg. Baterainya adalah lithium iron phospate (LFP) yang dipasok dari REPT dan Heating Power. Kapasitas baterainya akan diungkap pada 6 Desember 2023.
Jika berbicara soal akomodasi, Wuling Starlight memiliki ruang bagasi 540L, dan ruang tambahan 33L berada di bawah karpet jok. Wuling Starlight merupakan jawaban SGMW terhadap BYD Qin Plus yang akan menjadi pesaing utamanya di Tiongkok.
Wuling Starlight sudah dipamerkan dan dijual di Guangzhou Auto Show pada bulan November dengan harga 93.800 Yuan hingga 109.800 Yuan atau sekitar Rp 203 jutaan hingga Rp 238 jutaan.