BICARAINDONESIA-Jakarta : Olivia Nathania yang merupakan putri Nia Daniaty, akan menjalani sidang setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan (Jaksel) mendaftarkan berkas perkara ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (17/1/2022). Olivia diketahui terseret dalam kasus dugaan penipuan rekrutmen penerimaan CPNS. Pelimpahan itu dilakukan berdasarkan Surat Pelimpahan Perkara Nomor B-18/APB/SEL/EOH.2/01/2022 tertanggal 10 Januari 2022.
“Pada Senin, 17 Januari 2022 sekitar pukul 11.15 wib, Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan telah melakukan pelimpahan berkas perkara atas nama terdakwa Olivia Nathania alias Oi yang merupakan Putri dari Artis kenamaan Indonesia Nia Daniaty ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” kata Kepala Kejari Jaksel, Nurcahyo, Selasa (18/1/2022).
Pelimpahan berkasi perkara itu disebutnyya bahwa saat ini proses penahanan terhadap Olivia menjadi di bawah pengadilan.
“Dan menjadi tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” terangnya.
Menurutnya, JPU saat ini masih menunggu jadwal sidang akan perdana yang akan digelar terkait kasus itu. Dia mengatakan keputusan itu masih menunggu penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Di lain sisi, Nurcahyo menerangkan bahwa JPU Kejari Jaksel sudah menyusun surat dakwaan dakwaan terhadap terdakwa Olivia Nathania alias OI sebagai persyaratan pendaftaran ke pengadilan negeri Jaksel.
Terdakwa Olivia Nathania alias OI akan didakwa melanggar Pasal 263 ayat (2) KUHP Jo Pasal 65 (1) KUHP atau pasal 378 KUHPidana Jo Pasal 65 (1) KUHP atau Pasal 372 KUHPidana Jo Pasal 65 (1) KUHP.
Sebagai informasi, polisi telah menetapkan lima orang tersangka. Mereka adalah Olivia Nathania, FM, ES, R, dan SN dalam kasus penipuan perekrutan CPNS ini.
Awalnya perkara ini terjadi ketika Olivia yang alumni SMAN 6 Jakarta menghubungi saksi AGS (guru tersangka sewaktu di SMAN 6 Jakarta) pada 13 November 2019 lalu. Saat itu Olivia menjelaskan bahwa ia dapat memasukkan seseorang menjadi CPNS dengan menggunakan slot Menteri, yaitu melalui jalur CPNS prestasi pengganti.
Upaya itu dikakukan dengan menggantikan para CPNS yang sudah mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang meninggal karena sakit Covid-19, stroke dan lain sebagainya.
Kemudian korban diminta membayar biaya sebesar Rp25 juta sampai dengan Rp40 juta per orang sebagai administrasi. Sejumlah korban datang dan bertemu tersangka lantaran percaya modus itu. Olivia menjelaskan bahwa dirinya mempunyai banyak kenalan di BKN dan menjamin 100 persen bisa menjadi PNS jika persyaratannya dapat dipenuhi maka di bulan April 2020 sudah bisa mulai kerja menjadi PNS.
Selanjutnya, Olivia membagikan Surat Keputusan Pengangkatan para korban menjadi PNS pada unit-unit yang telah dijanjikan oleh tersangka yang pada kenyataannya SK Pengangkatan PNS para korban adalah palsu.
No Comments