x

Selamat dari Maut, Ngerinya Pesta Halloween Itaewon Diceritakan Tentara AS

2 minutes reading
Sunday, 30 Oct 2022 14:18 0 226 Iki

BICARAINDONESIA-Itaewon : Tiga orang tentara Amerika Serikat (AS) yang selamat dari tragedi maut Halloween Itaewon membagikan kisahnya.

Dilansir dari AFP, tiga tentara AS itu mengatakan, mereka adalah bagian dari kerumunan yang turun di gang sempit dan curam di distrik tersebut, tetapi mereka dapat melarikan diri ke area sampingnya, Minggu (30/10/2022).

“Namun, tepat setelah mereka berhasil melompat keluar dari kerumunan ‘itu’, mulai terjadi semua orang jatuh di atas satu sama lain seperti kartu domino,” kata Tentara AS, Jarmil Taylor (40).

Orang-orang di puncak gang memaksa turun, meskipun jalanan sudah penuh. Kemudian, orang-orang pun mulai berjatuhan.

“Ada orang-orang di atas orang—itu lapisan orang. Mereka tidak memiliki cukup orang di sana untuk membantu mereka sekaligus,” kata Taylor.

“Orang-orang di tumpukan panik yang membuat situasi makin buruk. Ada suara di mana-mana yang membuatnya tidak mungkin teriak hanya untuk menenggelamkan semua suara,” tambahnya.

Taylor dan teman-temannya mencoba menarik korban keluar dari tekanan dan membawanya ke tempat yang aman sehingga petugas tanggap darurat dapat memberikan bantuan pernafasan.

“Kami memilih banyak orang dan membawa mereka ke klub terdekat setelah mereka akhirnya membukanya. Lantai klub dipenuhi dengan orang-orang yang tergeletak di tanah,” jelas Taylor.

AS menempatkan sekitar 27.000 tentara AS di Korea Selatan untuk membantu melindunginya dari Korea Utara. Taylor serta teman-temannya berpangkalan di Camp Casey di Gyeonggi.

Pada hari libur minggu, mereka memutuskan untuk pergi ke perayaan di Itaewon. Namun, mereka harus terjebak dalam tragedi tersebut.

“Kami juga menjadi gugup, kami berada di tengah-tengahnya. Itulah mengapa kami menyingkir, dan saat itulah semuanya berantakan,” kata Dane Beathard (32).

Orang-orang terjepit begitu erat ke dalam gang sehingga petugas darurat tidak bisa mengeluarkan mereka dari kerumunan yang penuh sesak.

Editor: Rizki Audina/*

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x