BICARAINDONESIA-Medan : Penyebaran stunting di Kota Medan semakin mengkhawatirkan. Dari 21 Kecamatan se-Kota Medan, 20 diantaranya ditemukan kasus stunting.
“Dari 21 Kecamatan, 20 Kecamatan ada anak yang terkena stunting, kecuali Kecamatan Medan Baru,” kata Kepala Bappeda Medan Benny Iskandar, Selasa (31/5/2022).
Hal itu disampaikan Benny dalam pemaparan saat kegiatan Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Kota Medan.
Beny mengatakan dari 20 kecamatan yang terdampak, Kecamatan Belawan menjadi penyumbang yang terbanyak dengan 142 anak yang terkena stunting.
Dari pemaparan Benny diketahui jumlah penderita stunting di Medan secara keseluruhan mencapai 550 anak. “Belawan merupakan kecamatan paling banyak dan Kelurahan Sicanang paling banyak,” ujarnya.
Sedangkan untuk kecamatan yang tidak ada kasus stunting adalah Kecamatan Medan Baru.
Ketua Percepatan Penanganan Stunting Kota Medan, Aulia Rachman, menjelaskan bahwa masyarakat yang terkena stunting akan mendapat bantuan di luar yang sudah mereka dapatkan dari APBN.
“Masyarakat yang sudah terdata, sesuai dengan instruksi Walikota, untuk memberikan bantuan UMKM agar bisa menambah pendapatan mereka, di luar jaminan sosial yang mereka dapatkan,” sebutnya.
Dia juga menginstruksikan kepada jajaran kecamatan dan kelurahan untuk mendata penduduknya yang belum mempunyai kartu tanda penduduk dan mengkoordinasikan dengan pihak berhubungan.
“Banyak pendatang (warga) dan tidak punya data diri, di sinilah peran aktif dari camat, kelurahan bahkan kepala lingkungan untuk membantu proses pendataan diri mereka,” ujar Wakil Walikota Medan ini.
Pemko Medan, kata dia, juga akan menganggarkan pemberian bantuan sebesar Rp 2 juta per keluarga yang terkena stunting.
Aulia mengaku bantuan itu hanya akan diberikan kepada keluarga anak yang berusia di bawah 2 tahun. Uang tersebut akan digunakan untuk memastikan asupan gizi anak.
Hadir dalam kesempatan itu Walikota Medan, Bobby Nasution, Kahiyang Ayu dan beberapa Kepala Dinas yang berhubungan dengan stunting, pakar, beserta Camat dan Lurah.
Penulis / Editor : Rill / *Amri
No Comments