x

Sengaja Membatalkan Puasa Ramadhan? Awas Azab Mengerikan Ini

2 minutes reading
Friday, 24 Mar 2023 13:27 0 400 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Bulan Ramadhan tentu menjadi bulan yang dinanti unat muslim. Biasanya di bulan ini umat muslim akan berpuasa satu bulan penuh. Namun sayangnya ada saja orang-orang yang membatalkan puasanya dengan sengaja.

Nah, ternyata membatalkan puasa itu ada hukumnya. Jadi bagi seorang muslim yang membatalkan puasa dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan syariat sungguh sangat berat.

“Dia telah melakukan kesalahan atas hak dirinya sendiri dan juga hak masyarakatnya,” tulis Dr Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thayyar. Dalam bukunya berjudul “Ash-Shiyaam, Ahkaam wa Aa-daab” yang diterjemahkan menjadi “Meraih Puasa Sempurna” (Pustaka Ibnu Katsir).

Abdullah mengatakan tingkat pengharaman dan tingkat dosa orang yang merusak kesucian bulan Ramadan dengan membatalkan puasanya, disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra secara marfu’:

“…Barangsiapa membatalkan puasa satu hari dari bulan Ramadhan tanpa alasan dan juga bukan karena sakit, maka dia tidak dapat menggantinya dengan puasa dahr (terus-terusan) meskipun dia melakukannya….” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari tanpa sanad.

Shahiih al-Bukhari dengan syarah-nya Fat-hul Baari (IV/161). Dan juga hadis yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra , dia berkata: “Barangsiapa tidak berpuasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa alasan, maka tidak diperbolehkan baginya mengerjakan puasa dahr sehingga dia menemui Allah.

Jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuninya dan jika Allah berkehendak, Dia akan mengazabnya.”[Fat-hul Baari (IV/161)]

Juga hadis yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahili ra, dia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah MELIHAT saat-saat: “Ketika tengah tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal seraya berkata: ‘Naiklah.’ Lalu kukatakan: ‘Sesungguhnya aku tidak sanggup melakukannya.’ Selanjutnya, keduanya berkata: ‘Kami akan memudahkan untukmu.’ Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung tiba-tiba ada suara yang keras sekali, maka kutanyakan: ‘Suara apa itu?’ Mereka menjawab: ‘Itu adalah jeritan para penghuni Neraka.’

Kemudian dia membawaku berjalan dan ternyata aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan robekan itu mengalirkan darah.’ Aku berkata, ‘Siapakah mereka itu?’

Dia menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang yang berbuka sebelum waktu berbuka…“ Hadis tersebut diriwayatkan oleh an-Nasa-i dalam kitab, al-Kubraa, sebagaimana yang terdapat dalam kitab Tuhfatul Asyraaf (IV/166), Ibnu Hibban dalam Mawaariduzh Zham-aan ilaa Zawaa-idi Ibni Hibban (no. 1800) dan al-Hakim (I/430), sanadnya shahih.

LAINNYA
x