x

Sepakat Berlakukan Visa Bio, Kemenag Sebut Jemaah Haji 2023 Bisa Daftar Mandiri

2 minutes reading
Friday, 10 Mar 2023 04:03 0 224 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Bersama pihak otoritas Arab Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) RI bersepakat menggunakan Aplikasi Visa Bio untuk seluruh jemaah haji Indonesia 1444 H/2023 M. Dengan aplikasi itu, jemaah Haji 2023 bisa melakukan pendaftaran secara mandiri.

Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan antara Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag dengan delegasi Arab Saudi, Kamis (9/3/2023). Delegasi Arab Saudi terdiri dari perwakilan Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri. Ada juga General Authority of Civil Aviation (GACA), Wukala, serta tim Visa Bio dan tim Mecca Route.

Kedatangan mereka dipimpin oleh Abdurrahman Al Bijawi dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

“Penggunaan aplikasi ‘Saudi Visa Bio’ akan diterapkan pada seluruh jemaah haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M. Untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pemeriksaan jemaah saat tiba di bandara Arab Saudi,” kata Dirjen PHU Hilman Latief Jumat (10/3/2023).

Hilman juga menuturkan, penggunaan aplikasi ‘Saudi Visa Bio’ memungkinkan jemaah melakukan pendaftaran secara mandiri. Jadi, tidak perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau pusat penerbitan visa di Indonesia.

Lebih lanjut, Hilman mengatakan, aplikasi tersebut sudah tersedia di Playstore maupun App Store. “Aplikasi ini dapat diunduh melalui gawai masing-masing jemaah dan seluruh identitas termasuk sidik jari dan wajah jemaah direkam pada aplikasi tersebut,” tuturnya.

Implementasi Mecca Route

Selain itu, rapat koordinasi dua negara ini juga membahas terkait implementasi Mecca Route atau fast track. Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, pihak Saudi meminta fasilitas ruang tunggu fast track Bandara Soetta yang lebih luas dan akses yang lebih mudah,” ujar Hilman.

Layanan fast track, kata Hilman, sudah mulai dilakukan sejak 2018. Melalui layanan tersebut, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia dan tidak perlu memeriksakan paspor di Arab Saudi.

“Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track sebanyak 55.321 jemaah,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, keberlanjutan layanan fast track memerlukan MoU antara Indonesia dan Arab Saudi bisa segera dilakukan. Dengan begitu, perencanaan fast track dapat dilakukan lebih awal.

“Untuk lokasi fasilitas fast track, akan dilakukan pembahasan bersama dengan pihak Otoritas Bandara Soetta, Angkasa Pura 2, Imigrasi, Avsec, dan maskapai penerbangan,” kata Saiful.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x