BICARAINDONESIA-Jakarta : Lebih dari 338.000 warga Palestina yang berada di Gaza terpaksa mengungsi. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hal itu terjadi karena imbas dari gempuran serangan udara Israel yang menghancurkan tempat tinggal mereka.
Saat ini muncul seruan untuk membuka jalur pasokan bantuan yang aman dan membangun koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Palestina meninggalkan zona konflik, di mana banyak rumah telah dibom dan dihancurkan oleh serangan udara.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan pasokan makanan, bahan bakar dan air harus diperbolehkan menjangkau warga sipil di Gaza di tengah pemboman dan blokade Israel.
“Saat ini kita memerlukan akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan,” ujar Antonio Guterres.
Sejak serangan Hamas pada akhir pekan lalu, Israel telah mengepung Gaza, memutus pasokan listrik, bahan bakar, makanan, barang dan air. Pasokan listrik utama di Gaza padam usai satu-satunya pembangkit listrik di sana kehabisan bahan bakar.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 1.200 warganya tewas akibat serangan balasan Israel atas serangan kelompok milisi Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Kini, korban jiwa dari kedua belah pihak mencapai hampir 2.500 orang.
Adapun pasukan pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa 1.200 warga Israel telah dibantai oleh kelompok bersenjata Hamas selama akhir pekan dan jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.