Serangan Drone Houthi di Bandara Abha Arab Saudi Dikecam 3 Negara Eropah
Kondisi bagian pesawat di Bandara Abha Arab Saudi yang terbakar akibat serangam drone houthi/foto : Associated Press BICARAINDONESIA-Berlin : Serangan pemberontak Houthi di bandara Arab Saudi pada Kamis, 11 Februari 2021 kemarin, dikecam Inggris, Jerman dan Prancis. Dalam pernyataan bersama Kementerian Luar Negeri, ketiga negara menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran hukum internasional”.
“Serangan drone bersenjata di Bandara Abha seperti ini, termasuk yang menargetkan wilayah sipil menggambarkan ancaman serius untuk stabilitas kawasan,” tulis pernyataan seperti dilansir AFP, Jum’at (12/2/2021)
Serangan drone bersenjata yang diluncurkan Houthi menyebabkan sebuah pesawat sipil terbakar. Serangan terjadi hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat akan menghapus Houthi dari daftar teroris.
Gambar yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan bekas menghitam di sisi pesawat setelah serangan itu. kejadian itu terjadi di hari yang sama ketika utusan khusus AS untuk Yaman, Timothy Lenderking bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan di Riyadh untuk melakukan pembicaraan.
Serangan itu, yang diklaim oleh Houthi, adalah salah satu dari serangkaian serangan pemberontak di Arab Saudi meski sudah ada dorongan dari AS untuk meredakan konflik Yaman.
“Kami menegaskan kembali komitmen terhadap keamanan dan integritas wilayah Saudi, dan menegaskan kembali dukungan untuk penyelesaian segera konflik Yaman yang akan membawa stabilitas yang sangat dibutuhkan di kawasan,” kata Jerman, Inggris dan Prancis dalam pernyataan bersama mereka.
Pada hari Kamis kemarin, pasukan Arab Saudi kembali mencegat drone bersenjata yang ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Serangan drone ini dilakukan sehari setelah serangan di sebuah bandara di Arab Saudi, yang menyebabkan sebuah pesawat sipil terbakar.
Di Yaman, Houthi kembali melancarkan serangan untuk merebut benteng terakhir pemerintah di Marib, Yaman Utara.
Arab Saudi, yang memasuki konflik Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah, berulang kali menjadi sasaran serangan lintas batas.
Konflik sengit antara pemberontak Houthi yang didukung Iran dan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Saudi telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan jutaan orang terlantar.
PBB menyebutnya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan dikhawatirkan akan membuat sekitar 16 juta orang akan kelaparan pada tahun 2021.
Sumber : detik dot com
No Comments