x

Siap-siap! BBM Campur Sawit 40% Bakal Meluncur Januari 2025

2 minutes reading
Tuesday, 19 Nov 2024 09:53 0 63 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Pemerintah akan segera mengimpelentasikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan campuran kelapa sawit. Pengimplementasian pemakaian bahan bakar nabati (BBN) B40 atau biodiesel campuran solar dengan 40% minyak dari kelapa sawit itu dipastikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan dimulai pada Januari 2025 mendatang.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan uji coba terkait penggunaan B40 untuk berbagai jenis transportasi.

“Kita sedang mempersiapkan B40 untuk dimandatorikan Januari 2025. Lalu persiapan untuk B50, kajiannya sudah dimulai. Kalau B40 ini sedang menunggu hasil uji total seluruhnya untuk alat-alat transportasi,” ujar Eniya saat ditemui wartawan di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Senin (18/11/2024) kemarin.

Pihaknya, kata Eniya, juga akan berkoordinasi dengan badan usaha (BU) penyalur BBM dan BBN terkait kesiapan implementasi B40 di Indonesia. Termasuk kesiapan infrastruktur distribusi hingga stok yang dibutuhkan di masing-masing wilayah.

“Ini tinggal dua bulan lagi, minggu ini saya adakan pertemuan dengan seluruh BU BBN dan BU BBM apakah sudah ongoing, apakah sudah on the track,” tuturnya.

“Kita pastikan kesiapannya minggu ini, termasuk infrastruktur, kebutuhan stoknya, volume-nya, persiapan di industri-nya, apakah dia sudah menaikkan kapasitas produksinya atau belum,” sambung Eniya.

Sebagai contoh sejumlah infrastruktur yang perlu diperhatikan terkait penyaluran B40 ini nanti seperti Jetty pelabuhan hingga kapal pengangkutan bahan bakar.

“Jetty, pelabuhannya kan tempat sewanya itu kan kapasitasnya jadi naik nih itu mungkin sewanya ditambah kalau di situ masih ada storage sebelum kapal diangkut harus ditambah. Terus infrastruktur kapal yang terstandar. Infrastruktur kapal yang terstandar ini diperlukan untuk menjamin spesifikasinya, speknya itu, agar terkirim dengan baik, terhandle dengan baik,” terang Eniya.

Ke depannya, pemerintah berencana untuk terus menaikkan kapasitas persentase biodisel dengan campuran 50% minyak dari kelapa sawit. Dalam hal ini Eniya menyoroti pentingnya peningkatan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan B50 ke depan.

“Saya juga menekankan produktivitas (CPO) itu. Produktivitas harusnya kita (naikkan), kita kan baru 3,7 juta ton. Ini harus dinaikkan yang produktivitas pertanian di petani.Nah kita butuhnya lebih tinggi dari itu untuk persiapan B50” jelasnya.

LAINNYA
x