BICARAINDONESIA-Jakarta : Layanan cloud Microsoft yang sedang down membuat beberapa pekerjaan kembali ke cara manual, temasuk di bandara. Tidak bisa digunakannya sistem komputerisasi membuat semua kembali ke cara manual.
Dilansir dari New York Post pada Sabtu (20/7/2024), seorang penumpang di India terperangah setelah menerima boarding pass yang ditulis tangan oleh petugas bandara saat check-in. Tiket manual itu ia abadikan dan dibagikan dalam postingan di akun X.
“Saya mendapatkan boarding pass tulisan tangan pertama saya hari ini,” seru penumpang bernama Akshay Kothari di postingan X.
Dari postingannya diketahui bahwa ia adalah penumpang dari penerbangan Indigo. Pada boarding pass terlihat jelas nama, tempat duduk, tanggal dan waktu keberangkatan yang ditulis dengan pena.
Tiket yang tampak kuno itu membuat netizen dunia berkomentar.
“Wow kembali ke kertas pena.”
“Terkadang, cara lama masih menjadi cara terbaik ketika teknologi mengecewakan kita,” kata netizen yang lain.
“Boarding pass yang ditulis tangan terdengar seperti mimpi. Mudah-mudahan, Anda tidak mendapatkan penerbangan yang ditulis tangan,” sindir yang ketiga.
Penumpang dari belahan dunia lain juga mengalami hal yang sama. Mereka pun berkomentar soal boarding pass model jadul itu.
“Punyaku juga. Ini mengakibatkan penundaan 30 menit,” klaim salah satunya.
Hal ini terjadi karena adanya pemadaman listrik global yang terjadi setelah perusahaan keamanan siber CrowdStrike mengeluarkan pembaruan perangkat lunak yang salah pada sistem operasi Microsoft Windows. Seluruh sistem mengalami crash dan menghadapi ‘layar biru kematian’ yang membuat pengguna tidak dapat memulai ulang.
Akibatnya, penumpang terdampar di bandara, jaringan TV tidak bisa siaran, dan bank tidak bisa melayani nasabahnya.
“Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, wisatawan, dan siapa pun yang terkena dampak hal ini,” kata CEO Crowdstrike George Kurtz.
Belum diketahui kapan semuanya akan kembali normal.