BICARAINDONESIA-Medan : Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), bernama Ronald Sitinjak (10), meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi corona. Ronald sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit, lalu mengalami kejang-kejang hingga meninggal.
Ibu Ronald, Sarma, mengatakan anakya sakit satu hari pasca mengikuti vaksinasi di sekolah di kawasan Kecamatan Tanjung Morawa. Ronald saat itu mengeluh sakit di bagian perut.
“Kamis (20/6) baru ketahuan, sakitnya kejang-kejang, perutnya keras, kakinya juga,” ujar Sarma, Rabu (26/1/2022).
Saat itu, Sarma yang posisinya sedang bekerja di Medan, menyuruh keluarganya membawa Ronald ke rumah sakit. Lalu Ronald dirawat hingga Senin (24/1).
“Awalnya ke klinik terdekat, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Medica, cuma di sana di tolak, alasannya tidak ada alat, sama dokter anaknya. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Sejati Medan,” ungkap Sarma.
Sarma mengatakan anaknya meninggal Rabu (26/1) dini hari. Dia tidak mengetahui penyebab kematiannya. Karena selama ini putranya tidak memiliki penyakit bawaan.
“Tidak ada sama sekali [penyakit bawaan], selama ini, anak saya sehat. Pagi-pagi sudah disuruh neneknya belanja, jadi dia sama sekali tidak punya penyakit,” katanya.
Sarma mengaku pasrah dengan kematian anaknya ini, dia tidak bisa berbuat banyak.
“Semenjak dalam kandungan umur 10 tahun kita usahakan membesarkan anak kita. Tapi Tuhan kan, lebih sayang sama anak saya, kita pasrah saja, semoga anakku di terima Tuhan,” ujarnya.
Terkait hal itu, secara terpisah Kadis Kesehatan Deli Serdang, Ade Budi Krista, membantah dugaan Ronald meninggal lantaran vaksin corona. Dia menyebut dari data sementara bocah malang itu meninggal karena tetanus. Namun, dia tidak menjelaskan di bagian organ tubuh mana yang tetanus.
“Ini sudah pasti tidak ada kaitan (dengan vaksin). Karena tetanus tidak ada hubungannya. Masa inkubasi tetanus 10 sampai dengan 14 hari. Artinya sebelum divaksin anak tersebut sudah terpapar tetanus. Timbul gejala kebetulan sesudah divaksin,” terangnya.
Ia mengatakan saat vaksinasi, kondisi Ronald layak untuk diberi dosis vaksin. Hal itu dibuktikan saat petugas melakukan verifikasi data dan skrining.
“Kemudian input data dan disuntik dengan vaksin Sinovac, observasi dan kemudian pulang,” katanya.
No Comments