BICARAINDONESIA-Medan : Guna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya listrik bagi kehidupan, sekaligus demi menjaga dan memperkecil tingkat kecelakaan umum akibat bahaya energi listrik yang tidak dipergunakan dengan semestinya, jajaran PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Medan, secara aktif dan berkesinambungan, terus melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat, baik di tengah permukiman maupun lembaga.
Sekolah menjadi salahsatu lokasi kegiatan tersebut. Kendati selama masa pandemi Covid-19 pemerintah tidak memperkenankan melaksanakan proses pendidikan tatap muka, proses sosialisasi dan edukasi tetap dilakukan dengan menyasar para pendidik yang kini tetap beraktivitas seperti biasa.
Misalnya seperti yang dilaksanakan PLN UP3 Medan melalui Unit Layananan Pelanggan (ULP) Medan Selatan di sekolah Perguruan Islamiyah Guppi, Jl. Selamat Pulau No 39, Kel. Sitirejo III, Kec. Medan Amplas , Rabu, 14 Oktober 2020.
Turur dihadiri oleh pimpinan yayasan, kepala sekolah dan para guru, kegiatan sosialisasi tampak mendapat apresiasi dan sambutan luar biasa. Apalagi saat sesi tanya jawab. Para peserta kegiatan tampak antusias bertanya berbagai hal terkait masalah ketenagalistrikan.
Mengenai alasan kenapa sekolah yang dijadikan sarana sosialisasi dan edukasi itu,
Manager PLN UP3 Medan, Dian Herizal diwakili Manager ULP Medan Selatan, Dini Conita menjelaskan, meski para siswa sedang belajar dari rumah (virtual), akan tetapi para guru yang mengajar tetap hadir di sekolah.
“Guru adalah sarana media komunikasi yang bisa mengedukasi secara baik dan efektif. Jika selama ini kita kunjungan ke sekolah langsung memberikan edukasi kepada para siswa, pada masa pandemi ini kita tetap melaksanakannya dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada guru-guru sehingga para gurulah yang menjadi corong informasi kita untuk menyampaikan kepada para siswa untuk memberikan pelajaran tentang baik dan buruknya penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Dini.
Dalam kesempatan itu, Pejabat Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) PLN UP3 Medan, Maulana BQ Harahap menjelaskan bahwa, dalam beberapa kasus kebakaran di Kota Medan khususnya karena disebabkan korsleting listrik (arus pendek), itu terjadi karena adanya beban berlebihan sehingga kabel pada instalasi listrik menjadi panas dan menyebabkan isolasi kabel meleleh. Alhasil, kabel positif dan negatif pun beradu sehingga menyebabkan percikan api yang lambat laun membesar, hingga akhirnya memicu kebakaran.
“Sebaiknya kabel listrik itu memiliki ukuran standart sesuai dengan kebutuhan arus listrik yang akan mengalir pada kabel tersebut. Ketentuan besar ukuran penampang kabel terhadap kebutuhan arus atau beban pemakaian energi listrik dapat diluhat dan tertulis pada Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 yang dapat kita semua download dari Internet,” jelas Maulana.
Ia juga menyarankan, guna menghindari terjadinya korsleting listrik, hendaknya para pelanggan mencopot colokan listrik jika perangkat rumah tangga yang menggunakan sistem elektrifikasi tidak sedang dipergunakan.
“Contohnya Pompa air meskipun ada sistem otomatisnya, itu tidak menjamin selamanya bekerja dengan baik, bila malam hari diuimbau agar mencabut semua colokan listrik seluruh peralatan elektronik yang tidak dipergunakan serta jangan mengecharge ponsel dalam keadaan hidup dan dibiarkan lama saat tidur malam,” pungkas Maulana.
Sementara, hingga kegiatan selesai, acara sosialisasi bahaya listrik yang dilaksanakan PLN UP3 Medan tersebut berjalan baik dan lancar.
Penulis/Editor : Yudis
No Comments