BICARAINDONESIA-Gunungsitoli : Sejak kemarin, warganet dihebohkan dengan munculnya spanduk salah satu Bakal Calon (Balon) Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli yang bertebaran di pusat kota hingga ke pelosok.
Spanduk dengan berbagai tagline dari Komunitas Simpang Meriam tersebut mencatut tiga logo partai menyerupai logo Partai Demokrat, Nasdem dan PAN.
Diperkirakan, spanduk berisikan dua foto pasangan calon bernama Martinus Lase, Mantan Walikota Gunungsitoli periode 2011-2016 dan Hadirat ST. Gea, Mantan Wakil Ketua DPRD Gunungsitoli periode 2009 s/d 2019 itu sengaja dipasang OTK dan sudah terpajang sejak Jum’at dinihari.
Setiap spanduk yang bertebaran di sepanjang jalan di Kota Gunungsitoli tersebut, berbeda-beda tagline diantaranya: “Katanya Rumah Kita Tapi Family 100; Pengennya mantul ternyata mantu; Siswa kekurangan guru, tapi formasi CPNS ditolak; Yang dibagusin jangan kota & dekat rumah saja, kami yang pinggiran butuh di bangun juga; Jangan hanya bikin yang enak dilihat, buatlah yang bermanfaat mengangkat derajat semua masyarakat; Pertanian jadi lahan kering karena tak diurus, yang diurus cuma lahan basah, yang susah silaken susah; demikian bunyi tagline masing-masing spanduk.
Menanggapi tagline spanduk dengan pencatutan logo mirip partai tersebut, Ketua DPC Partai Demokrat Herman Jaya Herefa menyatakan bahwa logo partai yang dicatut di spanduk tidak bisa diklaim sebagai logo Partai Demokrat karena sedikit kabur, mirip tapi tidak sama.
“Setelah kami meneliti terkait dengan berbagai spanduk yang menyebar di kota Gunungsitoli, kami pastikan bahwa logo yang ada di spanduk itu tidak bisa diklaim sebagai logo partai Demokrat, karena kabur, mirip tapi tidak sama”, Ujar Herman Jaya via chat whatsApp, Minggu (14/6/2020).
Namun, Herman membenarkan bernama Martinus Lase & Hadirat ST. Gea merupakan pasangan yang diusulkan oleh DPC dan DPD ke DPP Partai Demokrat bersama dua paslon lainnya yakni Lakhomizaro Zebua dan Sowa’a Laoli serta Damili R. Gea.
“Benar bahwa Martinus Lase dan Hadirat ST Gea merupakan pasangan yang di usulkan oleh DPC Partai Demokrat dan juga di usulkan oleh DPD Partai Demokrat ke DPP Partai Demokrat, tetapi belum ada keputusan DPP atas usulan itu karena selain pasangan tersebut masih ada dua pasangan lain yang telah sampai ke DPD yakni pasangan Ir. Lakhomizaro Zebua, dan Sowaa Laoli, juga paslon Damili R Gea”, Terangnya.
Kata Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli ini, tagline di spanduk tersebut hanya karya seni komunitas. Juga tidaak perlu diperdebatkan di media sosial karena tidak ada kata hujatan yang ditujukan kepada siapapun begitu juga tidak mengandung kalimat kampanye.
“Mencermati berbagai tag line di spanduk yang bertebaran di kota Gunungsitoli, setelah kami melihat di media sosial, kami partai demokrat tidak mau menanggapinya karena kami menilai itu hanya karya seni komunitas tertentu yang menurut hemat kami tidak ada hal yang harus di permasalahan disana, tidak ada hujatan dan juga tidak ada makian, juga tidak ada di tujukan kepada siapapun, juga tidak ada kalimat kampanye dalamnya” tuturnya.
Herman Jaya Harefa mengajak semua elemen masyarakat untuk menciptakan suasana kondusif jelang pilkada 2020 mendatang di Kota Gunungsitoli.
“Kami dari Partai Demokrat mengajak semua elemen masyarakat untuk tidak menanggapi spanduk-spanduk tersebut dan tidak di bawa ke hati, karena saya kira itu hanya ekspresi setiap warga negara dalam menyampaikan pendapat dan hak tersebut melekat kepada setiap individu dan lindungi oleh undang-undang”. Pungkasnya.
Penulis : Zega
Editor : Yudis
No Comments