BICARAINDONESIA-Asahan : Bencana banjir yang merupakan dampak musim penghujan pada akhir 2020 di Sumatera tahun terus meluas ini ternyata meluas. Luapan sungai menjadi salah satu foktor utama hingga akhirnya menerjang pemukiman.
Tak hanya di kota Medan, Deliserdang dan kota Tebingtinggi yang sebelumnya terdampak, namun bencana banjir akhirnya turut merendam Kabupaten Asahan.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak Rabu, 2 Desember 2020 atau persis 10 hari lalu, Kabupaten Asahan juga turut terendam banjir akibat luapan dari Sungai Asahan. Ada 5 desa di Kecamatan Tinggiraja dan Buntupane, yang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Akibat peristiwa itu, sedikitnya 500 kepala keluarga yang menjadi penyintas dari dampak bencana banjir ini, kendati bencana itu tidak sampai merenggut korban jiwa. Sebab, warga sudah melakukan antisipasi. Pemerintah dalam hal ini Pemkab Asahan dengan dibantu oleh BPBD dan TNI-Polri berjibaku demi memberikan penyelamatan dan evakuasi kepada penyintas.
Begitupula dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumut, bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) pun menurunkan armada bantuannya, berupa 1 unit perahu karet serta dilengkapi dengan puluhan paket pangan untuk masyarakat yang menjadi penyintas banjir di Asahan.
Dengan melibatkan tim gabungan dari relawan MRI Wilayah Sumut, MRI Asahan dan MRI Tanjungbalai, para relawan menyisir satu persatu penyintas dari rumah ke rumah mereka yang masih dalam kondisi terendam air.
Tim terpaksa diturunkan di Desa Sei 2 Hulu, Dusun 1, Kec. Simpang Empat, Asahan, karena rumah yang ada didesa masih terendam banjir walau bencana telah terjadi sejak 10 hari lalu. Hal ini tentu saja menyulitkan warga disana untuk beraktivitas, khususnya mencari rezeki untuk kebutuhan sehari-hari.
Dengan menggunakan perahu karet yang sudah dibawa dari Markas MRI Sumut di Medan, relawan MRI membawa 30 karung beras berisi masing-masing 10 kg dan 30 kantong berisikan sembako, yang bersumber dari bantuan Program “Dedikasi Untuk Negeri Bank Indonesia”.
“Tampak raut wajah haru dari para penerima manfaat, bantuan ini begitu berarti bagi mereka yang masih terjebak didalam genangan air, yang tentu saja menghambat aktifitas mereka sehari-hari dalam mencari nafkah,” demikian dikatakanya Ali Sahniur, Ketua Harian MRI Sumut.
Ali juga menjelaskan, bahwa pembagian sembako saat banjir di Asahan ini juga merupakan Implementasi Program Bank Indonesia. “Alhamdulillah dari ACT MRI SUMUT sudah menyalurkan bantuan berupa sembako dari donatur Bank Indonesia, sampai saat ini kondisi masih menggenangi perumahan warga, semoga musibah ini cepat berlalu,” harapnya.
Editor : Teuku/rel
No Comments