BICARAINDONESIA-Percut Seituan : Sungai Tembung di Desa Bandar Khalipah kembali makan korban.
Kali ini korbannya adalah Iqbal, seorang bocah berusia 12 tahun. Penduduk Dusun XII, Desa Bandar Khalipah, Kec. Percut Seituan itu dikabarkan hanyut ditengah meluapnya air di sungai tersebut pada Sabtu sore (5/12/2020) akibat derasnya guyuran hujan.
Hanya dalam sekejap, setelah informasi tersebar, suasana di lokasi langsung dikerumuni warga. Tampak pula keluarga korban yang terus berharap jasad Iqbal segera ditemukan.
Informasi dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi ketika korban bersama 4 orang kawannya, tengah mandi di aliran sungai yang saat itu kondisi tengah meluap. Sambil bercanda, mereka nekad bermain sampai ke tengah aliran sungai dengan menggunakan sebatang pohon pisang.
Suasana ceria pun mendadak mencekam, ketika korban tiba-tiba terlepas dan seketika hilang terseret derasnya arus Sungai Tembung yang meluap.
Teman korban bernama Eko sekaligus saksi mata dalam kejadian itu mengatakan, pada saat mereka sedang bermain di sungai, mereka sempat melarang korban supaya tidak berenang sampai ke tengah karena arusnya deras.
“Tadi dia sudah kami larang , jangan sampai ditengah mandi-mandinya, tapi dia tidak mau dengar, taunya dia terbawa arus,” terang bocah 11 tahun itu.
Terkait kejadian ini, Budi yang merupakan warga disekitar bantaran sungai menuturkan bahwa lokasi hanyutnya korban memang kerap menjadi area anak-anak sekitar bermain sambil mandi di sungai.
“Seharusnya pihak desa buatlah larangan kalau lagi musim hujan begini dilarang mandi-mandi, kan bahaya. Tapi kok tidak menjadi pelajaran, padahal sudah sering kejadian,” kesalnya.
Sementara Kades Bandar khalipah Supario mengaku turut prihatin atas kejadian ini. Tapi menurutnya, selama ini pemerintahan desa sudah sering melarang anak-anak yang sering mandi di sungai, tapi tak dihiraukan.
“Kedepannya pemerintahan Desa Bandar Khalipah akan membuat imbauan di titik yang sering dibuat mandi-mandi oleh anak-anak. Semoga korban secepatnya di temukan,” harapnya.
Sementara, Tim Basarnas bersama Gerakan Peduli Sungai (GPS) yang terjun ke lokasi, masih terus menyusuri aliran sungai untuk mencari keberadaan korban. Namun proses pencarian untuk sementara dihentikan karena cuaca yang tidak memungkinkan. Rencananya pencarian akan kembali dilanjutkan esok pagi.
Penulis : Feri
Editor : Yudis
No Comments