BICARAINDONESIA-Jakarta : Tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi trending topik di media sosial. Tagar ini banyak digunakan warganet, terutama anak muda, untuk menyuarakan keinginan mereka untuk meninggalkan Tanah Air. Kok bisa?
#KaburAjaDulu merupakan ekspresi digital dari keinginan untuk meninggalkan Indonesia sementara waktu atau bahkan secara permanen. Fenomena ini kemudian viral lantaran banyak anak muda yang merasa tidak memiliki harapan dan masa depan yang cerah di Indonesia.
Mereka merasa lelah dengan berbagai masalah yang seakan tidak berujung. Ditambah lagi, adanya kemudahan akses informasi untuk bekerja atau belajar di luar negeri semakin mendorong keinginan mereka untuk ‘kabur’.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa #KaburAjaDulu menjadi trending:
Pertama, terkait ketidakpuasan terhadap ekonomi di Tanah Air. Banyak netizen mengeluhkan bahwa peluang kerja di Indonesia semakin terbatas, gaji tidak sebanding dengan biaya hidup yang meningkat, dan kurangnya inovasi serta keadilan dalam distribusi ekonomi.
Kedua, adalah masalah politik dan sosial. Hingga saat ini, korupsi, ketidakadilan, dan diskriminasi masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Hal ini membuat banyak orang merasa tidak percaya lagi pada pemerintah dan sistem yang ada.
Ketiga, terkait kualitas hidup. Ada persepsi yang menyebut bahwa kualitas hidup di Indonesia semakin menurun. Ini termasuk dalam hal pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang tidak lagi memenuhi harapan atau kebutuhan masyarakat.
Berikut reaksi netizen terhadap fenomena #KaburAjaDulu.
“Jangan takut kalo gerakan #KaburAjaDulu diomongin, diomelin, atau diancem sama orang2 buat masa depan kamu yg lebih baik Lah itu Pak Prabowo juga sempet kabur aja dulu kok pasca 1998, ada contohnya kan yg bisa dijadikan teladan ,” ujar @ezash.
“Lebih baik di ragukan nasionalismenya daripada cuma jadi sapi perah di negara sendiri #KaburAjaDulu,” kata
@Kopipait__78.
“Yuk #KaburAjaDulu aja guys, talenta lu disini ga diapresiasi dan dihargai. ga akan diliat lu, nepotisme disini udah mendarah daging. Nasionalisme disini belakangan jadi kerangkeng aja,” ungkap @raffimulyaa.