BICARAINDONESIA-Deliserdang : Pemkab Deliserdang terus menjalankan rencana pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 di Dusun V Kutabulu, Desa Ujung Serdang, Kec. Tanjungmorawa. Bahkan hingga Senin (7/9/2020), terpantau semuanya berjalan mulus tanpa ada kericuhan yang terjadi, seperti peristiwa beberapa hari lalu.
“Dari pagi sampai sore, tidak ada warga yang datang ke lokasi. Jadi, siapa yang bilang ada kericuhan? Kabarnya, keluarga meraka ada yang meninggal, jadi tidak ada yang datang,” kata Kapolsek Tanjungmorawa, AKP Sawangin, sembari tertawa mendengar info ada yang menyebut terjadi kericuhan di lahan tersebut.
Ia juga menegaskan, untuk proses pembuatan lahan pemakaman bagi pasien Covid-19 tetap berjalan seperti biasa. “Kalau untuk itu tetap berjalan seperti biasa,” tegasnya.
Dia menjelaskan, pada pukul 09.00 WIB di lahan tersebut, ada dua unit alat berat, satu unit scrap dan satu unit buldozer.
“Kita apel pukul 09.30 WIB. Di seputaran lahan TPU khusus Covid-19, termonitor lima orang kelompok Naksir Tarigan memantau aktivitas alat berat, yang sedang membuka jalan dan pembentukan makam jenazah, namun tidak melakukan kegiatan menonjol,” terangnya.
Pukul 13.10 WIB, datang satu unit buldozer milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibawa truk Colt Diesel BK 8849 M.
“Jadi, sama sekali tidak ada kericuhan. Tidak benar itu, pukul 16.00 WIB, aktivitas seluruh alat berat selesai dan disimpan di Gudang MMTC Bangunsari, Jl. Medan-Tanjungorawa, Km 12, Desa Bangun Sari, Kec. Tanjungmorawa. Semuanya aman dan terkendali,” bebernya.
Sementara itu, seperti yang dikabarkan beberapa hari lalu, Puluhan warga Dusun V Kutabulu, Desa Ujung Serdang, Kec. Tanjungmorawa, Kab. Deliserdang, Sumatera Utara, menggelar aksi penolakan atas pembukaan lahan pemakaman pasien Covid-19 di areal bekas PTPN2 yang ada di kampung mereka, Kamis, 3 September 2020.
Namun diduga penolakan tersebut tidak murni diinisiasi warga sekitar. Karena belakangan, terendus adanya provokasi dari oknum yang sengaja membuat suasana tidak.kondusif.
Indikasi adanya provokasi itu, terbukti dari puluhan warga yang demo, sebagian merupakan warga Dusun IV, Desa Ujung Serdang. Sedangkan lokasi yang akan menjadi area pemakaman ada di Dusun V.
“Puluhan warga yang demo adalah warga saya, warga Dusun IV. Saya sudah sampaikan, lahan di Dusun V akan dibuat perkuburan pasien Covid-19. Saya heran, kenapa warga saya ikut demo masalah lahan perkuburan yang sedang dalam pengerjaan? Padahal sudah saya sampaikan kepada warga saya, kalau lahan di Dusun V, akan dibuat lahan perkuburan pasien Covid-19 oleh Pemkab
Deliserdang. Tempatnya di dusun V, kenapa warga saya yang demo,” ungkap Kepala Dusun (Kadus) IV, Desa Ujung Serdang, Herman Sembiring, kepada wartawan.
Senada dengan hal itu, Kepala Desa (Kades) Ujung Serdang, Jenda Ate Barus
yang dihubungi wartawan mengaku, sebelum pembangunan dimulai, sejak awal pihak pemerintahan sudah menyampaikan kepada masyarakat.
“Sosialisasi sudah dilaksanakan, baik itu Badan Perwakilan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat, tentang akan dibuatnya area perkuburan atau pemakaman pasien Covid-19 Deliserdang di Desa Ujung Serdang, tepatnya di Dusun V,” terang Jenda Ate.
Dengan adanya penolakan itu, kuat dugaan adanya provokasi dari oknum-oknum tidak
bertanggungjawab dan ingin mencari keuntungan demi kepentingan pribadi.
“Biasa, ada yang tidak senang. Saya cuma bisa kasih pencerahan agar masyarakat paham. Padahal kegiatan itu sudah berjalan satu bulan, kenapa sekarang ini dipermasalahkan? Saya sendirikan
harus mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah terkait pembangunan tempat
perkuburan pasien Covid-19, sedangkan warga yang sudah menggarap selama bertahun-tahun sudah ada kesepakatan diberi tali alih dan prosesnya sedang berjalan,” urainya.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar, Andreas Barus, mengaku selama ini tidak pernah ada sosialisasi mengenai pembuatan lahan pemakaman untuk pasien Covid-19 di daerah itu.
“Kenapa lahan yang akan dibangun tempat perkuburan pasien Covid-19 di desa kami ini tidak ada sosialisasinya? Masyarakat sekitar juga mempertayakan, apakah tidak ada dampaknya bila pasien Covid-19 dikebumikan di sini? Kami perlu penjelasannya,” kata Andreas.
Pantauan di lokasi, sebagai reaksi atas penolakan itu, warga menghadang alat berat meminta agar pengerjaan pembuatan lahan pekuburan pasien Covid-19 di Dusun V, Desa Ujung Serdang, dihentikan.
Penulis : Budi
Editor : Amri
No Comments