BICARAINDONESIA-Lombok : Seorang guru honorer asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas gantung diri, Minggu (17/10/2021), sekitar pukul 06.00 Wita. Korban berinisial S (46) tersebut nekat mengakhiri hidupnya diduga depresi karena tak lolos seleksi tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Dari informasi yang diperoleh, bahwa dalam kesehariannya korban kurang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan dari keterangan suaminya bahwa korban mengalami depresi akibat banyaknya permasalahan yang dihadapi seperti ingin mendirikan toko, sering mengikuti tes P3K, namun tidak lulus,” kata Kapolsek Pringgarata, Iptu Derpin Hutabarata, dalam keterangannya yang dikutip dari detik.com, Senin (18/10/2021).
Korban ditemukan tewas pertama kali oleh anak perempuannya di dalam rumah korban sendiri.
“Anak korban keluar rumah memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar, selanjutnya warga berdatangan,” kata Derpin.
Mendapat laporan warga polisi langsung turun ke lokasi. Selanjutnya, kepolisian mengevakuasi mayat korban. Usai dievakuasi, korban kemudian dilakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Pemeriksaan terhadap sejumlah saksi turut dilakukan kepolisian, termasuk suami dan anak korban. Dari pemeriksaan saksi-saksi itu diketahui bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya karena diduga stres.
Korban juga sering mengkonsumsi obat yang dibeli secara online, serta sering terjatuh dari atas kendaraan,” imbuhnya.
No Comments