BICARAINDONESIA-Papua : Setelah menyerang Pos Satgas Mupe di Quary Bawah, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore yang lalu, yang menewaskan Lettu Marinir Muhammad Iqbal dan Pratu Anderson, KKB kini kian percaya diri.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tersebut kini terang-terangan mengumumkan perang terbuka terhadap TNI dan Polri.
KKB Papua lainnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan siap berperang melawan pasukan TNI dan Polri di Papua hingga titik darah penghabisan.
Kasum TPNPB-OPM ‘Mayjend’ Terryanus Satto akan bergabung dan menambah kekuatan dengan Kodap XV Ngalum Kupel di Nduga untuk melawan TNI dan Polri.
“Pasukan kami siap merebut kemerdekaan Papua,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Selasa (29/3/2022).
Dia pun dengan tegas menyebutkan saat ini Terryanus Satto telah mempersiapkan pasukan dalam skala besar untuk bergabung di Nduga.
“TPNPB-OPM siap berperang di wilayah Ngalum Kupel dengan kekuatan baru,” tegasnya.
Sebelumnya dua personel Korps Marinir TNI AL, yakni Lettu Muhammad Ikbal dan Pratu Wison Anderson Here, tewas dalam insiden penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terhadap Pos Satgas Mupe di Quary Bawah, Nduga.
Selain Lettu Marinir Ikbal dan Pratu Anderson, ada 8 prajurit TNI lainnya yang mengalami luka serius dan kini telah mendapatkan perawatan medis.
Aksi penyerangan kelompok Egianus Kogoya terhadap 35 personel Marinir terjadi pukul 17.50 WIT.
Egianus cs melakukan aksi penyerangan dengan cara membabi buta serta menggunakan pelontar granat jenis GLM.
Sementara itu, praktisi hukum Aziz Yanuar mengatakan penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua selama ini sangat lembek. Hal itu dibuktikan dengan terus berjatuhannya anggota TNI di Papua.
Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu mengatakan kejadian itu sangat menyedihkan bila tidak segera diusut tuntas.
“Ironis, menyedihkan, harus diberantas sampai tuntas,” kata Aziz, Minggu (27/3/2022).
Menurut Aziz, Densus 88 Antiteror Polri seharusnya dikerahkan ke Nduga, Papua. Pasalnya, kata dia, KKB sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kelompok teroris. “Harusnya begitu (Densus 88, red) dikerahkan,” kata Aziz.
Penulis / Editor : @red-*Amri
No Comments