BICARAINDONESIA-Tanjungmorawa : Akibat dampak covid-19 di beberapa negara, salah satunya Indonsesia, roda perekonomian di masyarakat, khususnya pembudiya tanaman hias, yang berada di Desa Limau Manis, Dusun XIII, Tanjungmorawa, Deliserdang, mengalami penurunan.
Salah satu pembudidaya tanaman hias, Eddy (51) yang akrab dipangggil ‘Wak Geng’ merasa usahanya sangat terdampak sekali akibat virus Corona ini.
Menurutnya, sebelum ada virus corona, penjualan bisa mencapau puluhan juta rupiah, karena tanaman ini sangat digemarin oleh pencinta bonsai serta pengusaha- pengusaha, salah satunya tanaman bonsai berjenis serut dan beringin cimeng.
“Ada ratusan pohon bonsai serut yang saat ini saya tanam dengan berbagai variasi bentuk serta tinggi pohonnya,” terang Eddy.
Dirinya menjelaskan bahwa dalam beberapa bulan terakhir tanaman hias miliknya tidak laku.
“Beberapa bulan ini tanaman saya belum ada yang laku, saya rasa dampak dari virus corona, karena sebelumnya tanaman saya setiap bulan bisa terjual hingga 10 sampai 15 batang, dengan harga perbatang yang bervariasi dari harga 800 ribu sampai puluhan juta,” jelasnya.
Sementara penjualan tanaman belum laku, dirinya kini mencoba beralih ke budaya ikan lele serta ikan gurame di sekitar kebun.
“Saat ini saya mencoba beralih ke budaya ikan lele serta ikan gurame di sekitar kebun saya, karena ada sekitar 100 meter lahan sawah yang saya buat untuk kolam,” ujar Wak Geng.
Untuk pekerja, Wak Geng mengkaryakan masyarakat sekitar yang juga kehilangan mata pencaharian.
“Pekerjanya saya berdayakan masyarakat setempat yang selama ini juga kehilangan mata mencarian akibat PHK,” katanya
Penulis : Budi Nyata
Editor : Amri
No Comments