BICARAINDONESIA-Jakarta : Pihak Kementerian Perhubungan memastikan akan fokus dalam melakukan investigasi internal terkait tindak kekerasan yang melibatkan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Hal itu ditegaskan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), A. Arif Priadi dalam rilis tertulisnya kepada wartawan, Rabu, 8 September 2021.
Arif juga mengatakan, pihaknya tidak mentolerir terjadinya tindak kekerasan di lingkungan kampus. Meski tindak kekerasan tersebut terjadi di luar lingkungan kampus terhadap taruna yang sedang dalam pembelajaran jarak jauh, namun pihak kampus akan melakukan investigasi mengenai insiden ini.
“PIP Semarang saya minta fokus dan mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut insiden ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tegasnya.
Lebih jauh ia mengatakan, sebagai langkah preventif PIP Semarang sudah diperintahkan untuk menyelenggarakan kegiatan peningkatan pembinaan karakter sesegera mungkin, secara virtual bagi seluruh civitas akademika. Webinar ini bertujuan untuk mengingatkan kembali hal-hal yang telah diatur dalam Pedoman Pola Pengasuhan Taruna di lingkungan BPSDMP.
“Bagi para taruna, penting untuk diingatkan kembali, karena hampir 2 tahun ini tidak secara penuh tinggal di dalam asrama karena menjalani Pembelajaran Jarak Jauh. Bagi pengelola kampus juga ditekankan kembali mengenai penerapan standar prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah secara tegas dan berkelanjutan,” tandasnya.
Pasca kejadian tindak kekerasan yang dilakukan oleh taruna tingkat akhir kepada juniornya, Direktur PIP Semarang Capt. M. Rofik menugaskan Wakil Direktur (Wadir) 3 dan Kepala Pusat Pengembangan Karakter Taruna dan Perwira Siswa (Pusbangkatarsis) untuk fokus pada penyelesaian masalah termasuk berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak kepolisian.
Untuk itu keduanya dinonaktifkan sementara dari jabatannya. Selanjutnya, BPSDM Perhubungan segera menyiapkan langkah-langkah nyata peningkatan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Editor : Yudis/rilis
No Comments