BICARAINDONESIA-Jakarta : Pada periode Januari 2023, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) sebesar US$404,9 miliar. Jumlah itu setara dengan Rp6.194,9 triliun, asumsi kurs Rp15.300.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, ULN ini secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,9% yoy, melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya, sebesar 4,1% yoy.
“Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN pemerintah dan sektor swasta. Perkembangan posisi ULN pada Januari 2023 juga dipengaruhi oleh perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global. Termasuk pada rupiah,” katanya, Selasa (14/3/2023).
Untuk ULN pemerintah, tercatat US$194,3 miliar atau setara dengan Rp2.972,7 triliun. Secara tahunan, itu artinya mengalami kontraksi sebesar 2,5% yoy, lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya, sebesar 6,8% yoy.
Perkembangan ULN ini didorong oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di Pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional. Seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang makin meningkat.
Saat ini, komposisi ULN mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,0% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8%). Kemudian, jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,3 %), serta keuangan dan asuransi (10,4%).
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali, mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,7% dari totalnya. Sementara itu, untuk ULN swasta per Januari 2023, tercatat US$201,2 miliar atau setara dengan Rp3.078,3 triliun. Kontraksi yang dialami sebesar 1,5% yoy. Angka itu melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya, sebesar 1,8% yoy.
Di sisi lain, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan mengalami kontraksi 1,1% yoy. Lebih rendah dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya, yakni 1,5% yoy. Ada pula pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations). Kontraksi 3,1% yoy lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya, 2,7% yoy.
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,3%, sedikit meningkat daripada bulan sebelumnya. Struktur ULN Indonesia yang sehat, juga ditunjukkan oleh ULN yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,4% dari total ULN.
Editor: Rizki Audina/*