BICARAINDONESIA-Labuhanbatu : Tim gabungan Polsek Kualuh Hilir, Satpolair Polres Labuhanbatu Unit Patroli Tanjung Leidong dan TNI, mengamankan puluhan orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, setelah mereka ditemukam terdampar di pesisir Pantai Kerang Bersaudaro, Desa Simandulang, Kecamatan kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut.
Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan, 45 orang PMI ilegal tersebut ditemukan pada Jumat sore (17/6/2023) oleh petugas Satpolair Polres Labuhanbatu Unit Patroli Tanjung Leidong. Temuan itu selanjutnya diteruskan ke Polsek.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Kapolsek bersama personel dan anggota Koramil 02/TL langsung menuju lokasi melihat 2 boat kayu bersandar dan menemukan 17 orang PMI di lokasi tersebut. Beberapa saat kemudian, kembali ditemukan 28 orang lainnya di rumah warga Desa Simandulang bernama Buyung.
“Ada 45 PMI dan 2 orang pelangsir dari tengah laut Simandulang serta 2 orang yang menjadi penghubung orang pelangsir turut diamankan untuk dimintai keterangannya. Sedangkan diduga tekong boat dari Malaysia benama Bakti merupakan menantu dari pak Buyung sampai saat belum bisa dihubungi nomer hpnya, dan pak Buyung juga telah dimintai keterangan perihal PMI yang ada dirumahnya,” ungkap Kapolres Labuhan Batu AKBP James H Hutajulu, SIK melalui Kasubsi PID M Iptu Arwin,SH bersama Kapolsek Kualuh hilir, AKP Ilham Harahap SH, MH kepada wartawan, Senin (19/6/2023)
Lebih jauh Arwin menjelaskan, puluhan PMI tersebut merupakan warga Sumatera Utara, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah yang bekerja di Malaysia. Dan Sebagian dari mereka ada yang mempunyai paspor dan ada juga yang tidak memiliki paspor.
Kemudian, kata Arwin, para pekerja migran itu, saat di Malaysia telah membayar kepada agen (ejen) disana rata-rata sebesar 1.850 ringgit perorang untuk sampai ke Indonesia menggunakan kapal ikan nelayan.
“Setelah dilakukan pendataan dan memastikan kondisi kesehatan merekaapa lagi ada yang lagi hamil, seluruh PMI itu terdiri dari 26 pria dewasa, 13 wanita dewasa, dan 6 anak-anak, mereka diserahkan ke pihak Imigrasi Tanjungbalai untuk dipulangkan ke daerah asalnya,” ujar Arwin.
Penulis : Aji
Editor : Ty