BICARAINDONESIA-Medan : Pemko Medan menyatakan, hingga akhir Januari 2022, kasus Covid-19 di Kota Medan meningkat. Terdata sebanyak 31 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Namun semuanya tetap terkendali. Dan sampai saat ini belum ada Omicron ditemukan di Kota Medan.
Sebelumnya pada minggu yang lalu kasus Covid-19 mencapai 58 kasus dan hingga saat ini jumlah kasus tersebut di kota Medan mencapai lebih 200 kasus yang aktif.
“Saat ini mereka yang terpapar ada yang di isolasi terpadu, isolasi mandiri, dan juga ada yang dirumah sakit. Dengan kondisi bervariasi, ada yang ringan, sedang dan berat,” ungkap Walikota Medan Bobby Nasution dalam jumpa pers di Kantor Kota Senin sore (31/1/2022).
Kendati demikian, untuk mengantisipasi segala kemungkinan, Bobby mengaku telah menginstruksikan seluruh jajaran hingga tingkat lingkungan untuk kembali mengaktifkan dan memassifkan langkah yang selama ini dilakukan, termasuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.
Orang nomor satu dijajaran Pemko Medan itu juga mengajak masyarakat yang mengalami gejala ringan dan sedang untuk melakukan isolasi di lokasi isolasi terpusat yang telah disediakan Pemko Medan di Gedung P4TK Jalan Setia Budi, Medan Helvetia.
Meski demikian, kata Bobby Nasution, hingga saat ini belum ada lingkungan yang masuk dalam zona orange.
“Alhamdulillah sampai saat ini, tidak ada lingkungan berwarna orange. Masyarakat yang terpapar lebih dari lima dalam satu lingkungan juga sudah kita rawat di lokasi isoter untuk mencegah transmisi lokal. Upaya pencegahan terus kita lakukan hingga saat ini. Omicron juga tidak ada di Medan,” kata Bobby Nasution.
Lanjut Bobby, Pemko Medan terus berupaya total dan vaksinasi, termasuk vaksinasi booster tidak hanya bagi para lansia dan kelompok rentan, tapi juga untuk para pekerja.
“Kita juga terus melakukan penegakan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan PPKM Level 1 di Kota Medan,” tandasnya.
Lebih jauh, menantu Presiden RI Joko Widodo ini juga merinci, kasus terkonfirmasi Covid-19 paling tinggi terjadi di Kecamatan Medan Sunggal dengan 28 kasus. Kemudian, Medan Selayang mencapai 24 kasus. Sedangkan penyumbang terbesar kasus Covid-19 umumnya adalah pelaku perjalanan.
“Namun dari hasil tracing yang kita lakukan, mulai terjadi transmisi lokal karena saat tiba di Kota Medan mereka merasa dalam kondisi baik, padahal tengah dalam kondisi inkubasi dan tetap beraktivitas hingga akhirnya terjadi penyebaran,” ujarnya seraya menambahkan angka bed occupancy rate (BOR) saat ini di bawah 2 persen dan nihil angka kematian.
Guna mencegah peningkatan penyebaran Covid-19 tersebut, sambung Bobby, Pemko Medan bersama unsur Forkopimda terus mengimbau para pelaku usaha untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi di setiap lokasi usahanya masing-masing. Ini dikakukan guna mengetahui dan mendeteksi pengunjung apakah sudah divaksin hingga dosis kedua dan tidak dalam kondisi terkonfirmasi Covid-19.
“Sementara itu untuk pembelajaran tatap muka (PTM), kita lakukan secara bertahap, tidak langsung 100 %. PTM berlangsung sejalan dengan vaksinasi anak yang masih terus dilakukan. Hingga hari ini total persentase anak sudah mencapai 51, 70 persen. Kami juga berharap dukungan dan peran orang tua agar vaksinasi anak dapat berjalan lancar,” pungkas suami Kahiyang Ayu tersebut.
Editor : Chairul/*
No Comments