Terindikasi Curang karena Ada Pemilih Tercatat di 2 TPS, Pilkades Palipi Dairi Didesak PSU
Rianto Simanungkalit dan Nikson Panjaitan/Foto : PP BICARAINDONESIA-Dairi : Pasca pemungutan suara pada Kamis, 25 November 2021 lalu, mendadak muncul desakan pemungutan suara ulang (PSU) pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Palipi, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Wacana ini muncul menyusul adanya dugaan kecurangan setelah ditemukan adanya warga berinisial PS yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 2 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berbeda. PS terdaftar di DPT Desa Palipi Kecamatan Silima Pungga-pungga, nomor urut 53 dan DPT Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu.
PS sendiri disebutkan berdomisili di Desa Palipi baru 4 bulan terakhir. Sebaliknya, ada penduduk yang telah lama berdomisili di Desa Palipi, seperti Tulus Silaban, tidak dapat menggunakan hak pilihnya, karena tidak masuk dalam DPT.
Hal itu diungkapkan Rianto Simanungkalit dan Nikson Panjaitan kepada wartawan di Sidikalang. Kedua warga ini diketahui sebagai keluarga dekat calon Kades Palipi, Hemat Silaban.
“Menurut kami, ada kecurangan. Ada pemilih, terdaftar di 2 TPS, desa berbeda. Sementara ada pemilih, tidak masuk DPT. Keluarga kami, contohnya Tulus Silaban, tidak bisa memilih karena tak masuk DPT. 5 satu keluarga, hanya 4 diberi undangan,” kata Rianto, Sabtu (27/11/2021).
Ditambahkannya, ada juga penduduk, berdomisi lebih dari 6 bulan di Desa Palipi dan telah memiliki dokumen kependudukan berupa KK dan KTP yang terbit 4 bulan lalu, tidak dapat menggunakan hak pilih karena tidak didaftar dalam DPT.
“Dari lamanya waktu domisili dan kelengkapan administrasi kependudukan, keluarga itu seharusnya masuk dalam DPT. Lebih layak jika dibanding dengan PS,” sebut Rianto,
Terkait PS, dikatakannya, bahwa penduduk Desa Palipi mengenal dan mengetahui betul bahwa PS sebelumnya beralamat di Desa Pangaribuan dan baru berdomisili di Desa Palipi dalam 4 bulan terakhir.
Berdasarkan penelusuran pihaknya, dikatakan Rianto, dokumen kependudukan PS berupa Kartu Keluarga (KK) masih terdaftar di Desa Pangaribuan. PS mengurus KK baru di Desa Palipi, yang baru terbit Jum’at, 26 November 2021 kemarin.
Turut pula muncul dugaan, ada peranan oknum Kepala Desa dalam mendesain administrasi kependudukan maupun penyusunan DPT, yang merugikan Hemat Silaban. Berdasarkan contoh kasus itu, Pilkades Palipi pun diminta untuk diulang.
“Jelas ada kecurangan. Tuntutan kami, Pilkades Palipi harus diulang,” tegas Nikson.
Dijelaskan Rianto dan Nikson, pada Pilkades Palipi, Calon Kades Hemat Silaban memperoleh 265 suara. Sementara Calon Kades Rudi Sianturi memperoleh 266 suara. Terdapat selisih 1 suara.
Rianto dan Nikson menyebut, telah mengumpulkan dokumen dan bukti-bukti pendukung guna mengajukan protes. Rencana tersebut juga telah dikonsolidasikan kepada warga di Desa Palipi.
Terpisah, Ketua P2KD Palipi, Poltak Sihombing saat dikonfirmasi wartawan menerangkan, Daftar Pemilih Sementara (DPS) disusun berdasarkan dokumen yang diterima dari pemerintah desa.
Sebelum DPS ditetapkan menjadi DPT, salinan dokumen dimaksud dipampangkan di tempat terbuka untuk mendapat masukan. Bagi warga yang namanya belum tercatat, dipersilahkan untuk melapor.
Terkait nama PS dalam DPT, Sihombing menyebut, nama dimaksud ada pada dokumen lama pemerintah desa. Dia juga menyebut, P2KD telah bekerja sesuai prosedur.
Penulis : Poltak panjaitan
Editor : Teuku
No Comments