BICARAINDONESIA-Percut Seituan : Ada aneh dari pelayanan petugas di Kantor Gerai Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat), di Jalan Pasar V, Dusun 12 Tembung, Kecamatan Percut Seituan.
Pasca libur panjang, animo untuk membayarkan kewajiban pajak kendaraan terlihat sangat tinggi, namun ada kesan petugas di kantor Gerai Samsat itu tidak peduli dengan animo masyarakat.
Bahkan petugas hanya mengeluarkan 70 nomor antrian dan tak ingin jam istirahatnya terganggu, akibatnya banyak masyarakat pewajib pajak yang sudah datang kecewa.
Sulastri (39) warga Desa Bandar Klippa, menjadi salah satu pewajib pajak yang dikecewakan oleh petugas Samsat Tembung.
“Kalau saya hitung di dalam ruangan hanya 21 orang bang, sementara kata bapak yang berkumis, tukang bagi nomor antrian sudah habis antriannya, ini saja masih jam 09.00 wib, nah kemana sisa orang yang sudah dapat nomor?,” kasal Sulastri, Senin (24/8/2020).
Petugas yang tidak menggunakan pakaian dinas tersebut mengaku bahwa sisa orang yang sudah dapat nomor antrian masih menunggu di luar, dan petugas tersebut ngotot meminta pewajib pajak untuk kembali lepas tengah hari atau lepas jam istirahat.
“Kan aneh aja bang, dia (petugas pembagi nomor) bilang sisa orang yang sudah dapat no antrian nunggu di luar, sementara ini kami semua yang di luar sama sekali blum dapat nomor antrian. Dan saya sudah tanya satu persatu orang yang ada di luar gerai samsat ini, semua mengaku belum mendapatkan nomor antrian,” terang Sulastri.
Hal senada dikeluhkan Suyanto (51) warga Pasar 7 Tembung. Menurutnya sebagai petugas harus tetap menerima berapapun banyaknya pewajib pajak yang akan membayar, walau konsekwensinya tak siap di hari tersebut.
“Kita rela meninggalkan aktivitas kerja hanya untuk membayarkan pajak kendaraan kita, kalau mereka bagi saja nomor antrian, itu sama dengan sudah melayani, walau akhirnya tak siap hari ini, kita sebagai pewajib pajak juga akan mengerti kondisinya walau harus kembali esok hari, tapi harus jelas, berkas kita sudah masuk. Ini dibatas-batasi, terus yang katanya sudah mendapatkan nomor antrian gak jelas, apa sisa nomor antrian yang pegang ‘hantu’,” kata Suyanto.
Saat dikonfirmasi media bicaraindonesia.net, petugas pembagi nomor antrian malah terkesan ‘buang badan’. “Tanya pimpinan aja lah,” ujarnya ketus
Saat ditemui di dalam gerai Samsat Tembung, petugas dengan seragam lengkap Polisi yang namanya tak terlihat karena berada di balik counter menjelaskan bahwa, 70 nomor antrian akan diselesaikan sebelum jam istirahat, namun anehnya justru meminta berkas wartawan media bicaraindonesia.net untuk didahulukan.
“Kita selesaikan bang sebelum jam istirahat, baru kami bagi lagi nomor antrian, itu pun kalau jaringan internetnya tidak bermasalah. Kalau abang mau sini berkas abang kami proses duluan,” ujarnya berkilah.
Sementara itu, B. Praseetya, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Penyalur Aspirasi Masyarakat (LSM-GEPAMA) Sumut mengatakat, harusnya para pelayan masyarakat melayani dengan benar dan setulus hati, bukan karena ada embel-embel baru dilayani.
“Ini sebagai bentu keanehan peyalan masyarakat, setelah tahu embel-embelnya baru dilayani, bahkan didahulukan, sementara masyarakat yang lain terkesan diabaikan,” terangnya.
Penulis / Editor : Amri
No Comments