BICARAINDONESIA-Labuhanbatu : Muhadi (70) yang hidup sebatang kara di gubuk yang berada di belakang rumah warga, di Desa Aek Korsik Labuhanbatu Utara (Labura), harus menahan haru dan gembira, ketika bertemu dengan keluarganya, meski sebatas melalui Vidio Call, setelah 30 tahun terpisah.
Pertemuan itu bermula ketika seorang warga meminta tolong personel Polres Labuhanbatu Aiptu Haris Fadillah yang kini menjabat sebagai Kanit Binmas Polsek Bilah Hulu.
Memanfaatkan group Samsat se Indonesia dan hanya butuh satu hari, Aiptu Haris Fadillah menemukan keluarga kakek, melalui bantuan personil bhabinkamtibmas Polsek Bandung, Polres Tulungagung Bripka Endri.
Aiptu Haris Fadillah menyebutkan, berkat kerjasama dengan Bripka Endri, keberadaan keluarga kakek Muhadi dapat diketahui dan bertemu anaknya yang masih tinggal di Desa tersebut, sementara istri dan anaknya yang lain telah pindah domisili ke Desa Ngadisuko Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek sejak beberapa tahun silam,
Setelah berkordinasi dengan perangkat desa ngadisuko akhirnya keluarga yang telah terpisah hampir 30 tahun ini dapat bertatap muka melalui aplikasi seluler
“Dirinya yang mengetahui informasi dari warga dengan data sementara yang ada, langsung berupaya membantu, dan tidak butuh waktu lama dibantu sesama anggota Polri dalam hal ini jajaran Polres Tulungagung, meski pertemuan ini masih sebatas video call melalui aplikasi seluler, namun keluarga yang telah terpisah puluhan tahun ini terlihat bahagia,” kata Aiptu Haris Fadillah kepada sejumlah wartawan di kediamannya di Jalan Torpisang Mata Rantauprapat, Kamis (23/6/2022).
Kakek Muhadi mengatakan memiliki seorang istri bernama Surti dan dikaruniai empat orang anak yang sebelumnya merupakan warga Kesa Kosambi Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, terpisah sejak berangkat dari pulau jawa sekitar tahun 1993 silam, bertujuan untuk mencari nafkah ke Malaysia.
Lebih lanjut, Aiptu Haris akan memfasilitasi kakek Muhadi pulang ke kampung halamannya, namun dirinya akan berkoordinasi dengan keluarga untuk memfasilitasi kepulangan sang Kakek
Sedangkan Ali mahmud anak bungsu dari kakek Muhadi melalui Vidio Call saat disapa wartawan mengisahkan, saat ayahnya pergi merantau ke Malaysia, usianya masih 7 bulan, bahkan upaya pencarian keluarga selama ini terkendala biaya, dan hanya berdoa bisa berkumpul kembali.
“Dirinya dan keluarga pun merasa bersyukur dan berterimakasih atas pertemuan ini dan tidak lupa juga kami ucapkan ribuan terimakasih kepada Kepala Kepolisian Resor Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti, melalui personelnya, yang mempertemukan dirinya dengan ayah yang selama ini oleh keluarga dianggap sudah wafat,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Penulis : Aji S Harahap
Editor : Amri
No Comments