Tiba di Bandara Soetta, PM Kanada dan PM Jepang Dijemput Mobil Ini

2 minutes reading

Wednesday, 6 Sep 2023 12:51 0 243 Ika Lubis

Post Views: 252

BICARAINDONESIA-Jakarta : PM Kanada Justin Trudeau dan PM Jepang Fumio Kishida tiba di Indonesia untuk perhelatan KTT ASEAN ke-43 di DKI Jakarta. Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang keduanya terlihat menumpangi Toyota Land Cruiser 200.

Pemerintah telah menyiapkan deretan kendaraan listrik untuk perhelatan KTT ASEAN. Khusus petinggi negara disiapkan mobil listrik BMW i7.

Bahkan, Justin juga terlihat menumpangi mobil itu saat berkunjung ke Istana Merdeka.

Diketahui Land Cruiser seri 200 memiliki perlindungan antipeluru pada bodi, kaca, dan tangki bahan bakar. Saat ini ada beberapa perusahaan yang menawarkan perlindungan antipeluru untuk SUV Toyota Land Cruiser. Salah satunya yang dikeluarkan oleh Alpine Armoring yang memiliki proteksi pada baterai, proteksi dari ledakan, hingga ban run flat tyre. Land Cruiser ini punya tingkat perlindungan A9/B6.

Ada beberapa pilihan mesin pada Land Cruiser ini, ada mesin bensin V8 5.700 cc, bensin V8 4.700 cc, diesel V8 4.500 cc, diesel V6 4.200 cc serta bensin V6 4.000 cc.

Bagi Justin Trudeau, ini bukan kali pertama naik Toyota Land Cruiser saat berada di Indonesia. Sebelumnya pada perhelatan KTT G20 di Bali, Justin juga menumpangi mobil serupa.

Selain PM Kanada dan PM Jepang, PM China Li Qiang terlihat menunggangi mobil berbeda yaitu limosin Mercedes-Benz. Begitupun dengan Presiden Republik Korea tampak dijemput dengan Mercedes-Benz S600 Guard.

Adapun di KTT ASEAN ke-43, secara total ada 608 unit mobil listrik yang disiapkan. Pertama ada 36 unit BMW i7 untuk kepala negara atau kepala pemerintahan. Kemudian 76 unit Toyota bZ4X untuk pejabat tinggi setingkat menteri, 74 Hyundai Ioniq 6 untuk pasangan para delegasi VVIP, 272 unit Hyundai Ioniq 5 untuk protokol dan pengamanan, terakhir ada 150 unit Wuling Air ev untuk kendaraan operasional.

Penggunaan mobil listrik itu tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak polusi udara namun juga sebagai upaya mewujudkan transisi energi fosil menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.