BICARAINDONESIA-Jakarta : TikTok dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap karyawan di seluruh dunia. Rencana PHK besar-besaran ini, berdasarkan laporan The Information, telah disampaikan TikTok kepada para karyawannya.
Kebijakan PHK yang mulai dilakukan pekan ini disebut paling berdampak ke divisi operasi dan pemasaran. Kendati demikian, TikTok tidak menyebut jumlah karyawan yang akan terkena PHK.
Namun, karyawan TikTok yang diwawancarai oleh The Information menyatakan jumlahnya akan sangat signfikan dari sekitar 1.000 karyawan TikTok di bidang operasi, konten, dan pemasaran.
TikTok juga disebut berencana menghapus tim operasional global yang mengelola layanan dukungan dan komunikasi pengguna. Karyawan dari divisi tersebut sebagian akan dialihkan ke divisi trust and safety, pemasaran, konten, dan produk.
Sebelumnya, TikTok juga telah melakukan PHK terhadap karyawannya pada Januari. Saat itu, 60 orang dari divisi penjualan dan iklan dirumahkan.
Induk usaha TikTok, ByteDance melakukan PHK atas ratusan karyawan pada 2022. Langkah ini diambil sebagai langkah efisiensi, menurut laporan dua orang dalam, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post (SCMP).
Adapun PHK ini berdampak pada karyawan di Douyin, layanan serupa TikTok tetapi hanya beroperasi di China. Selain Douyin, PHK juga berdampak pada bisnis real estate dan layanan gaming ByteDance. Namun, PHK ini dikatakan cuma berpengaruh pada secuil SDM dari seluruh karyawan ByteDance yang berjumlah lebih dari 100.000 orang secara global.