BICARAINDONESIA-Jakarta : Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap empat orang hilang usai peristiwa gempa bumi magnitudo 6,1 yang mengguncang Pasaman, pada (25/2/2022) lalu. Tim gabungan memutuskan menambah tiga hari masa pencarian terhitung sejak kemarin, Jumat (4/3/2022).
Proses pencarian masih berfokus di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Pencarian dilakukan oleh tim Basarnas, TNI, Polri, relawan dan masyarakat setempat.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Octa mengatakan akan melanjutkan proses pencarian korban longsor selama tiga hari ke depan yang dimulai sejak Jumat (4/3).
“Di hari ke sembilan ini, kami melanjutkan pencarian korban bencana di Pasaman dan Pasaman Barat. Fokus area kami tetap di area tanah longsor di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari,” kata Octa.
Pencarian itu kata Octa masih terkendala hujan deras, kabut dan guncangan yang mengakibatkan longsor. Kemudian tanah yang mereka gali dengan cangkul dan alat-alat lainnya menjadi lebih liat.
“Total ada enam korban hilang akibat tertimbun tanah longsor di Malampah. Dua orang yang telah ditemukan adalah Rodi (32 tahun) dan Suar (56),” katanya.
Sedangkan empat orang yang masih belum ditemukan, yakni Safar (49), Manir (50), Sendri (32), Upiak Madan (27).
Sementara itu untuk pendistribusian bantuan ke daerah terisolasi masih dilakukan secara manual. Selain akses jalan yang sulit, longsor yang menyebabkan baju jalan tidak bisa dilalui.
Kondisi terakhir, sebanyak sebelas titik jalan tidak bisa dilalui akibat longsor di bahu jalan.
Komandan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Pasaman Barat, Hery Bakty mengatakan jalan yang terkena longsor tersebut sudah bisa dilalui oleh per orangan karena jalan masih dalam keadaan berlumpur.
“Akibat kondisi ini penyaluran logistik tidak berputar terlalu jauh, dan masih menggunakan tenaga manual,” terangnya, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (5/3/2022).
Selain dilakukan proses pengangkatan barang secara manual, ia mengatakan, proses pemberian bantuan juga dilakukan menggunakan jalan alternatif ke titik-titik posko pengungsian.
“Bantuan sudah bosa di terima di Simpang Timbo abu, salah satu lokasi yang sulit diakses akibat longsor,” katanya.
Kemudian, Hery mengatakan akan berupaya untuk terus melakukan perbaikan jalan, sehingga proses pengerasan jalan segera bisa ditangani.
“Secepatnya akses jalan sudah dalam keadaan normal kembali,” pungkasnya.
No Comments