BICARAINDONESIA-Surabaya : Flight Data Recorder (FDR) dua pesawat EMB-341 Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, telah terdekteksi. TNI AU menyebut, alat itu akan menjadi bahan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano.
“Itu sudah hari kemarin, sudah dibawa oleh tim. Jadi, FDR-nya sudah aman. Dua-duanya sudah,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati, Sabtu (18/11/2023).
Tim evakuasi juga telah menemukan dan mengamankan senjata yang berada di pesawat tersebut. “Senjatanya juga sudah dua-duanya dibawa,” imbuh Agung.
Menurut Agung, langkah terpenting adalah mengamankan FDR serta senjata yang berada di badan pesawat. Sementara itu, untum evakuasi bangkai pesawat akan dilakukan dalam upaya berikutnya.
“Sementara masih itu, yang penting senjata dan FDR. Yang lainnya akan menyusul, karena perlu waktu. Untuk pesawat sebesar itu tempatnya susah,” tuturnya.
Terkait proses penyelidikan FDR, akan dilakukan di tanah air atau melibatkan pihak luar, kata Agung, masih dalam tahap pengamatan. Tim investigasi yang telah dibentuk sebelumnya, sedang berupaya mempelajari FDR itu.
“Nanti tim yang akan memeriksa itu, sspertinya datanya bisa dibaca di tempat kita,” tegasnya.
Agung menambahkan, medan yang cukup berat menjadi kendala mengevakuasi bangkai pesawat yang jatuh. Pihaknya menargetkan, proses evakuasi akan selesai dalam waktu sepekan.
“Karena medannya cukup berat kira-kira seminggulah, enggak bisa dipaksakan. Hujan-hujan, tambah bahaya bagi orang, itu mudah longsor dan tanahnya gembur,” tandasnya.
Editor: Rizki Audina/*