BICARAINDONESIA-Jakarta : Hingga hari keenam menggelar operasi, Tim SAR gabungan tetap semangat melaksanakan operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jum’at (15/1/2021).
Walaupun operasi SAR diperpanjang hingga 3 hari ke depan. Jumlah obyek pencarian pada H+7 hari ini juga terus bertambah. Hingga malam ini sekitar pukul 20.00 WIB, ada 3 shorty tambahan obyek pencarian. Berturut-turut diserahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) Basarnas, KP Pelatuk Polairud, dan KRI Parang.
Setelah diverifikasi tim DVI dan KNKT, terurai sebanyak 33 kantong human body remain (potongan bagian tubuh), material kecil pesawat 6 serpihan dan material besar 17 potong.
Dari tambahan tersebut, berarti total obyek pencarian terperinci : 272 human body remain, 48 material pesawat kecil dan 50 potong material besar.
“Untuk CVR, masih terus kita koordinasikan dengan KNKT,” kata Kabasarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT II Tanjungpriok.
Seperti disampaikan sebelumnya, CVR yang berhasil ditemukan oleh tim penyelam Puslambair TNI AL adalah casing (bungkus) atau body protector CVR.
Pencarian harus dilaksanakan secara manual atau konvensional, karena beacon untuk mendeteksi keberadaan CVR itu sudah terlepas dan sudah ditemukan bersamaan dengan penemuan FDR.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu sore, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.
Bencana Landa Tanah Air
Dalam kesempatan tersebut, Kabasarnas juga kembali menginformasikan perkembangan operasi SAR gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat.
Kekuatan SAR terus bertambah di Mamuju, dari Kantor SAR Makassar, Palu, Gorontalo, dan Balikpapan sudah bergabung dan berhasil menyelamatkan dan mengevakuasi sejumlah korban.
Tim Inasar dari Basarnas pusat dengan peralatan ekstrikasi juga sudah diberangkatkan ke Mamuju. Sedangkan banjir di Kalimantan, tim SAR gabungan telah mengevakuasi sekitar 2600 pengungsi.
Untuk operasi SAR tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat, tim SAR gabungan masih berupaya menemukan dan mengevakuasi korban yang dilaporkan hilang tertimbun tanah.
“Operasi SAR pada bencana, Basarnas dibawah koordinasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” tegas Kabasarnas.
Editor : Yudis/rel
No Comments