BICARAINDONESIA-Percut Seituan : Peraturan itu dibuat untuk dilanggar. Istilah bernada satire itu, sepertinya memang ada benarnya. Karena faktanya, banyak aturan di negeri ini yang mestinya dipatuhi, akan tetapi malah dilanggar secara terang-terangan.
Apalagi, aparat berwenang yang semestinya bertindak tegas, seolah tak peduli atas kejadian yang terjadi di pelupuk matanya.
Seperti yang terjadi di persimpangan Jl. Selamet Keteren dan Jl. Pasar V, Desa Medan Estate, Kec. Percut Seituan, Kab. Deliserdang, Sumatera Utara, persisnya di persimpangan Kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) setiap harinya.
Meski di jalur itu dilarang truk melintas sesuai dengan rambu larang yang dipajang di pangkal jalur itu, namun truk mixer pengangkut semen, dengan bebasnya ‘seliweran’ di atas jalan yang bukanlah masuk dalam kelas jalur lintasan kendaraan berat.
Situasi itu pula yang terpantau pada Sabtu sore (2/1/2021). Sejumlah truk mixer pengangkut semen dan material bangunan mega proyek perumahan milik grup properti ternama di Indonesia, dengan bebas lalu lalang.
Ironisnya, seperti tak berani atau ‘memang ada apa-apanya’, pihak Polantas Polsek Percut Seituan dan Dinas Perhubungan Kab. Deliserdang sebagai pihak berwenang, seolah ‘tutup mata’. Padahal aktivitas tersebut sudah berlangsung sangat lama.
Tak heran, akibat tak ada tindakan tegas alias praktik pembiaran, truk-truk itu semakin merajalela. Tak ayal, kedua jalan yang menjadi akses utama masyarakat, menjadi kupak kapik. Bahkan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan itu, kerap memicu kecelakaan.
“Jalan ini mau berapa kali pun ditambal tetap aja rusak karna yang melintas setiap harinta ratusan truk yang bermuatan diatas dua puluh ton. Mana mungkin jalan bisa bertahan. Tapi herannya petugas Polantas Polsek Percut Seituan yang jaraknya sangat dekat dan Dishub Deliserdang seperti tutup mata saja,” keluh Andre, warga sekitar, Sabtu (2/1/2021).
Terpisah, Pengurus HMI Deli mserdang Taufik Hidayat Tanjung, sangat menyayangkan sikap pemerintah setempat yang saat ini tak juga mengambil sikap terkait banyaknya truk over tonase yang melintas di kawasan tersebut.
“Akibat kemacetan menjadi pemandangan biasa di jalan ini akibat truk berat melintas di jalan yang bukan kapasitasnya dan jalan di kedua jalur itu bolak balik rusak dan cenderung parah, meski perbaikan terus dilakukan,” kecamnya.
Ia juga sangat menyesalkan sikap petugas Unit Lantas Percut Seituan kantornya sangat dekat dengan lokasi tersebut.
“Seharunya polisi bisa memberikan sanksi tegas kepada mereka yang merusak jalan. Apalagi disini bukan kawasan industri, melakukan pusat pendidikan dan kawasan permukiman warga,” pungkasnya.
Penulis/Editor : Yudis
No Comments