BICARAINDONESIA-Jakarta : Anak Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov, Adam, kedapatan memukuli seorang narapidana yang ditahan atas dugaan membakar Al-Qur’an. Tidak merasa malu, Presiden Chechnya malah bangga akan tindakan anaknya tersebut.
Bahkan, Kadyrov mengunggah video aksi kekerasan yang dilakukan oleh putranya itu.
Reuters, Selasa (26/9/2023), melansir bahwa Kadyrov yang kini berusia 46 tahun, memiliki 14 anak. Termasuk Adam (15) yang terekam kamera memukuli seorang narapidana.
Kadyrov menyampaikan komentarnya via Telegram. Dia mengunggah sebuah video yang menunjukkan seorang pemuda berpakaian seragam warna khaki meninju dan menendang seorang pemuda lainnya yang meringkuk di kursi, sebelum membantingnya ke lantai dan menampar kepalanya.
Kadyrov yang menyebut dirinya sebagai sekutu kejam Presiden Vladimir Putin itu mengatakan, dirinya merilis video tersebut untuk menghilangkan keraguan soal apakah insiden pemukulan yang pertama kali dilaporkan bulan lalu itu benar-benar terjadi.
“Apakah itu terjadi atau tidak? Dia memukulinya dan dia melakukan hal yang benar,” sebut Kadyrov memuji putranya.
“Tanpa melebih-lebihkan, iya, saya merasa bangga dengan tindakan Adam,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kadyrov memuji putranya yang disebutnya memiliki pemahaman baik soal ‘kehormatan, martabat, dan membela agama’.
“Dia selalu berbeda dalam keinginanya untuk tumbuh tidak hanya di antara teman-teman sebayanya, tetapi juga di antara orang yang lebih tua. Hal itu mengembangkan idealisme orang dewasa soal kehormatan, martabat, dan membela agamanya. Saya menghormati pilihannya,” ucap Kadyrov.
Untuk informasi, narapidana yang dipukuli anak Kadyrov itu diidentifikasi sebagai Nikita Zhuravel. Dia merupakan penduduk kota Volgograd, Rusia, tetapi berasal dari Ukraina.
Zhuravel yang berusia 19 tahun mengadukan aksi pemukulan itu kepada Ombudsman HAM Rusia, yang bulan lalu menyatakan telah meneruskan laporan itu kepada rekannya di Chechnya.
Editor: Rizki Audina/*