BICARAINDONESIA-Jakarta : Dalam dua tahun berturut-turut Universitas Indonesia (UI) berhasil masuk ke dalam daftar 20 universitas terbaik di dunia versi Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2023.
THE Impact Rankings adalah tabel kinerja global yang berisi hasil penilaian universitas berdasarkan 17 poin SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB. Dalam penilaiannya, ada empat bidang yang ditinjau, yaitu riset, tata layanan, jangkauan, dan pengajaran terkait SDGs.
Dikutip dari laman resminya, Sabtu (3/5/2023), tahun ini, total 1.591 perguruan tinggi yang mengikuti pemeringkatan berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) ini.
Di tingkat Asia, UI juga menempati posisi 5 besar THE Impact Rankings 2023. UI menyusul Universiti Sains Malaysia (peringkat 4 dunia), Yonsei University, Seoul Campus (peringkat 14 dunia), Chulalangkorn University (peringkat 17 dunia), dan disusul Hokkaido University (peringkat 22 dunia).
Pada SDG 1 – Menghapus Kemiskinan, UI menempati peringkat 2 dunia dengan skor 89. UI menyusul University of Johannesburg, Afrika Selatan di posisi 1 dengan skor 92.
Di SDG 2 – Tanpa Kelaparan, UI menempati peringkat 5. Sementara di SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, UI menempati peringkat 19.
Perolehan tersebut menurut rektor UI, Ari Kuncoro, merupakan hasil dari upaya sivitas akademika UI dalam mengimplementasikan 17 agenda SDGs yang berskala global.
“Pencapaian di THE Impact Rankings 2023 merupakan bukti nyata kiprah dan kontribusi UI dalam upaya mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sejahtera di tingkat global,” ujar Ari dalam keterangan tertulis pada Jumat (2/5/2023).
Menurut Ari, masuknya UI ke dalam 20 universitas terbaik di dunia merupakan hasil dari kontribusi UI di beberapa bidang. Pertama di bidang penelitian, UI dinilai mampu mengkaji topik-topik penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan cita-cita SDGs.
Riset yang relevan ini dilakukan UI berkat bekerja sama dengan mitra lokal, regional, nasional hingga internasional. Dengan begitu, sambungnya, hasil riset dan jangkauan pemanfaatan produk inovasi dapat dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas.
Lebih lanjut, Ari mengatakan, dalam hal penatalayanan, UI menjaga kualitas sumber daya yang signifikan mulai dari staf, fakultas, hingga mahasiswa. Pengajaran pun diupayakan memberikan yang terbaik untuk bisa memainkan peran penting dalam memastikan banyak praktisi serta alumni yang menerapkan hal-hal yang terkandung dalam SDGs di pekerjaan mereka.
THE Impact Rankings menilai kinerja universitas lewat 17 poin yang ada dalam SDGs. Poin-poin tersebut di antaranya tanpa kemiskinan; tanpa kelaparan; kehidupan sehat dan sejahtera; pendidikan berkualitas; kesetaraan gender; air bersih dan sanitasi layak; energi bersih dan terjangkau; pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; industri, inovasi, dan infrastruktur; berkurangnya kesenjangan; kota dan permukiman yang berkelanjutan; konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; penanganan perubahan iklim; ekosistem laut; ekosistem daratan; perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh; serta kemitraan untuk mencapai tujuan.
Dalam mengevaluasi kinerja universitas, terdapat tiga metrik yang digunakan pada setiap SDGs yakni research metrics, continuous metrics, dan evidence.
Ketiga metrik tersebut berfungsi dalam meninjau sejauh mana luaran publikasi yang dihasilkan perguruan tinggi, seberapa besar kontribusi yang diberikan dapat berdampak, dan bagaimana kampus dapat membuktikannya.