BICARAINDONESIA-Jakarta : Deddy Corbuzier tengah jadi sorotan publik lantaran mengundang pasangan LGBT Ragil Mahardika dan Frederick Vollert dalam konten podcastnya. Konten YouTube Deddy itu dikhawatirkan mempromosikan LGBT dan berdampak terhadap pernikahan sesama jenis di Indonesia.
“Padahal, jelas ini bertentangan dengan agama dan hukum yang berlaku di negeri ini,” kata anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Iqbal dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).
Iqbal meminta, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menurunkan (take down) video yang diposting YouTuber Deddy pada tanggal 7 Mei 2022 itu. Kemenkominfo dinilai Iqbal memiliki wewenang melakukan langkah tersebut.
“Kominfo berwenang untuk men-take down video bermuatan yang bertentangan dengan hukum,” ungkap politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Bahkan menurut dia, jika perlu pemerintah memproses hukum semua pihak yang melakukan mempromosi LGBT dan pernikahan sesama jenis.
“Termasuk Deddy Corbuzer yang tak hanya promosikan pasangan Gay namun juga pernikahan sesama jenis yang dilarang dalam undang-undang,” ujarnya.
Menurut Iqbal, kebebasan berekspresi di media sosial berbasis internet harus ada batasannya. Ia menegaskan, tak boleh melanggar hukum dan norma yang berlaku di Indonesia.
“Take down video itu sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat Indonesia, yang resah karena telah memberikan ruang ekspresi untuk pasangan LGBT dan pernikahan sesama jenis itu,” katanya.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan, perilaku menyimpang di Indonesia itu dikecam keras lantaran tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan masyarakat Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
“Promosi atau propaganda LGBT dan pernikahan sesama jenis yang dilakukan Deddy memiliki dampak sangat besar mengingat dia adalah YouTuber yang memilki jutaan subscriber dan videonya ditonton jutaan orang,” tutur Iqbal.
Kemudian, ia menyampaikan propaganda itu membuat banyak kaum LGBT tak segan mengekspresikan orientasi seks menyimpangnya di tengah masyarakat. Menurutnya, propaganda itu juga bisa membuat jumlah LGBT di Indonesia semakin besar.
“Jangan sampai kaum LGBT merasa berhak untuk mengekspresikan orientasi seksual menyimbang mereka dan merusak moral dan tatanan masyarakat Indonesia,” katanya.
No Comments