x

Update! Jumlah Pendaki Tewas Akibat Erupsi Gunung Marapi Jadi 13 Orang

2 minutes reading
Tuesday, 5 Dec 2023 14:43 0 265 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Jumlah pendaki yang meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi 13 orang. Sepuluh pendaki lainnya masih belum ditemukam.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor SAR Kota Padang Abdul Malik. Dia menyebut, ke-13 pendaki tewas itu ditemukan pada Senin (4/11/2023) di dekat kawah Gunung Marapi.

“Jumlah korban meninggal saat ini 13 orang. Ada 10 pendaki yang hilang dan masih dalam pencarian,” kata Malik.

Lima jasad korban tewas telah dibawa turun dari gunung guna dilakukan proses identifikasi. Sementara itu, delapan jenazah lainnya masih berada di atas gunung di dalam kantong mayat.

Untuk diketahui, gunung berapi tersebut masih meletus pada Selasa pagi. Hal itu menjadi salah satu faktor penghambat upaya penyelamatan oleh tim gabungan yang terdiri dari lebih dari 200 personel.

Tim penyelamat mencoba melakukan evakuasi manual, berjalan ke puncak gunung berapi dan mengevakuasi para korban dengan tandu, karena letusan yang sedang berlangsung dan jarak pandang yang buruk.

Eka Purnamasari, Petugas Unit Medis Polda Sumatera Barat, menyebut bahwa mereka yang tewas mengalami luka bakar parah. Petugas forensik mengidentifikasi korban tewas berdasarkan catatan gigi dan sidik jari, atau berdasarkan tanda di tubuh mereka.

Kepala Pos Pemantauan Gunung Marapi Ahmad Rifandi mengatakan, pihaknya telah mengamati terjadi lima letusan dari tengah malam hingga pukul 08.00 WIB.

“Gunung Marapi masih sangat aktif. Ketinggian kolomnya belum terlihat karena tertutup awan,” ujarnya.

Kepala Badan Vulkanologi Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, Gunung Marapi telah berada pada tingkat kedua dari sistem peringatan empat tingkat sejak tahun 2011. Zona eksklusi sepanjang tiga kilometer telah diberlakukan di sekitar kawahnya.

Dari laporan BKSDA Sumatra Barat pada Jumat–Minggu (1–3 Desember 2023), terdapat 75 pendaki yang mendaftar melalui sistem pemesanan online. Akan tetapi, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) menyebut ada pendaki lain yang mungkin mendaki gunung itu secara ilegal.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x