BICARAINDONESIA-Lubukpakam : Puluhan masyarakat Desa Tanjungsari, Kec. Batangkuis, Kab. Deliserdang, Sumatera Utara bersama massa DPD LSM Forum Masyarakat Pemantau Negara (Formapera), berunjukrasa ke Kantor Bupati Deliserdang di Lubukpakam, Jum’at (2/10/2020).
Aksi itu mereka gelar sebagai buntut dugaan skandal asusila yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Tanjungsari berinisial MH alias Wiwid alias Ahok bersama seorang janda, yang tertangkap basah di kawasan wisata Sibolangit, The Hill pada 31 Agustus 2020 lalu.
Pantauan di lapangan, begitu tiba di Kantor Bupati, massa yang didominasi ’emak-emak’ itu tampak mengusung poster dan spanduk berisi tuntutan pencopotan sang Kades, langsung memusatkan aksi di depan gerbang kantor bupati yang mendadak ditutup rapat.
Dalam aksi yang mendapat pengawalan personel Polres Deliserdang itu, massa juga terlihat mengusung sebuah pocong bertuliskan Ahok.
Tak itu saja, sambil bernyanyi “Copot, Copot, Copot Kadesnya…Copot Kadesnya yang suka Zinah”, dalam orasinya massa meminta bupati segera menindaklanjuti permasalahan ini.
“Ini aib bagi Desa Tanjungsari. Untuk itu kami meminta Bupati Deliserdang segera mencopot Kades dan Camat Batangkuis Avro Wibowo yang tidak kooperatif merespon aspirasi masyarakat dan terkesan melindungi anak buahnya itu,” teriak Muslim Susanto, orator aksi sekaligus Ketua DPD LSM Formapera Deliserdang.
Keresahan atas kasus asusial si Kades juga dilontarkan kalangan pendemo emak-emak.
“Kami malu punya Kades kayak dia. Udah punya istri dan anak tapi macam-macam sama janda dia. Udah viral dan heboh di desa tapi enggak ada malunya. Kami malu punya Kades seperti itu,” ucap Surani, warga Dusun V.
Emak-emak lainnya pun menimpali tudingan Surani dengan mengatakan bahwa MH juga dikenal sebagai Kades arogan terhadap rakyatnya.
“Meski sama yang masih ada hubungan keluarga namun ia disebut berani mengucapkan kata-kata kotor. Enggak usah dibilang lah seperti apa yang diucapkannya kalau ngomong. Memang benar saya bukan pemilihnya dulu karena mulutnya yang kotor itu. Kalau mau ngurus surat macam menghina dia. Bagi BLT juga ntah gimana karena yang miskin banyak yang enggak dapat,” ucap Surani.
Kekecewaan juga dilontarkan, Hariati warga lainnya yang tak menyangka prilaku orang yang paling mereka hormati itu. Menurutnya, sangat tidak pantas kalau Kades punya hubungan gelap dengan seorang janda.
Mereka mengaku kasihan dengan istrinya. Karena buntut dari skandal dia dengan janda beranak 3 itu, hubungan rumah tangganya jadi hancur.
“Ke hotel ketauan dan ada videonya. Udah heboh warga. Katanya cuma rekreasi. Harusnya jadi panutan pemimpin bukan seperti itu,” kata Hariati
Suasana sempat tegang saat massa mengultimatum Bupati Deliserdang atau perwakilannya untuk segera merespon keresahan warga Tanjungsari. Setelah bernegosiasi, 5 perwakilan warga akhirnya diterima perwakilan bupati.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Camat Batangkuis Avro Wibowo, warga mengultimatum agar ada tindakan tegas terhadap Kades MH dalam tempo 4×24 jam. Warga dan Formapera juga mengancan akan turun dengan massa lebih besar jika aspirasi mereka tidak segera direalisasikan.
Penulis : Feri
Editor : Yudis
No Comments